Judul di atas menggambarkan kemampuan bahasa
inggeris dihas. Sillahkan dinilai, sudah pantas dikatakan jago bahasa inggeris
atau sudah mahir..?? J
Well, dihas
mau cerita good heated does exist seperti yang dilakukan oleh mas Nuel di pagenya yang ini. Baca baik-baik, jangan sambil beol
ya bacanya. :P
Malam yang
gelap membuat suasana hati dihas semakin gelap, pasalnya setelah untuk yang
kesekian kalinya direvisi laporan PKL-nya sekarang harus direvisi, padahal besok
harus sudah dikumpulin. Mau ndak mau malam
ini dihas kembali berangkat menemui pak dosen setelah sore hari melakukan
editing sedikit seperti yang diinginkan oleh pak dosen dan mengeprint lagi. By
the way, ngeprint adalah kegiatan paling menyebalkan selama melakukan tugas
membuat laporan PKL, pasalnya dihas tidak mempunyai printer dan kalau mau
ngeprint diluar mahal, 1500 satu lembar, padahal Cuma print hitam saja, maklum
Balikpapan. Yang sudah pernah ke Balikpapan pasti tahu dan mafhum, kalau yang
belum bisa baca deskripsi kecil dihas tentang Balikpapan disini.
Malam itu,
dihas berangkat jam 7 malam dari kosan. Namun karena Yudi, salah satu member
kelompok dengan dihas mau barengan dan dia baru ngeprint, dihas menunggu.
Akhirnya jam 8 dihas dan yudi berangkat, naek angkot tentunya.
Jam 8.30
malam sampai di depan pintu rumah pak dosen yang kebetulan pak dosen sedang membaca
koran malam (emang ada?) sambil nonton TV. Dihas dan yudi “disumonggoaken” (red
Dipersilahkan) masuk. Kami berdua dibantai dan direvisi lagi. Namun beruntung dihas ditandatangani
karena yang dihas harus edit lagi hanya sedikit dan tidak terlalu prinsipil, good hearted yang pertama. Yudi belum dapat
tandatangan karena revisinya terlalu banyak dan diminta menemui pak dosen di
kantornya besok siang sekitar jam 10. O ya, pak dosen ini adalah kasi
kepabeanan dan cukai di KPPBC TMP Balikpapan.
Setelah kami
berdua hampir selesai, mucullah Yudo dan Yuda. Oya kelompok dihas dihuni oleh
dihas, isoel, surya, yuda, yudi dan yudo. Dihas dan yudi menunggu yuda dan
yudo, gak terlalu lama mereka dibantai. Berempat pulang, kurangajarnya, yuda
dan yudo ternyata naek motor, namun dengan rasa korsa, yuda dan yudo ngegenjot
motornya setelah dihas dan yudi mendapatkan angkot.
Ni good hearted yang kedua, angkot yang
kami tumpangi bukan jurusan yang kami tuju, yaitu terminal BP. Terminal BP dan
rumah dosen, di belakang BRI lumayan jauh kalau harus jalan kaki. Sopir angkot
yang tadi malah menawari dihas dan yudi untuk ikut angkotnya sampai di balcony
dimana angkot ke terminal BP masih ada, tanpa minta bayarin pula.
Sampai di
depan pertigaan balcony, dihas dan yudi mendapatkan angkot yang sudah penuh dan
sopir angkotnya menolak untuk mengangkot dihas dan yudi. Dihas dan yudi ganti
arah menuju angkot yang sepi, untungnya langsung berangkat. Di tengah jalan
dihas melihat angkot yang penuh tadi dan melihat si sopirnya yang menolak
mengangkotnya yang ternyata masih anak-anak usia sekitar masih di bawah 20
tahun dan yang membuat terkejut adalah si sopir angkot mambagi senyum di malam
yang suram dan sedikit menyenangkan itu. Good
hearted yang ketiga, senyum adalah ibadah yang paling murah namun paling
tidak mudah dilakukan apalagi oleh orang-orang kaya. Karena kebanyakan orang
kaya menganggap tidak ada gunanya memberi senyum kepada orang yang tidak
seberuntung dia dalam hal harta. Senyum si sopir angkot itu, walaupun tidak
semanis senyum mantan pacar dihas, dian sastro, namun memberikan kesejukan arti
keramahan masyarakat ketimuran.
Well, itu
cerita petualangan dihas mencari tanda tangan dosen, bagaimana dengan
ceritamu…??
Note:
kenangan laporan PKL dihas ditandatangani oleh dosen pada tanggal 15 September
2011
*plak* Dian satro mantan pacarnya? hahahahaha keep smiling!!!! *sok inggeris*
ReplyDeletebeneran....
ReplyDeletemasak gak percaya sih reza...??
salam kenal!
ReplyDeletemasih berkutat dengan laporan PLP ya gan? kalo saya sih udah, ga pake revisi lagi, langsung sidang aja..tapi sekarang kena batunya, udah 4 kali revisi bab I skirpsi, belum juga di acc. Shit ga ketulungan!
btw, masih kalah tuh harga printnya..di Jayapura, sekali print harganya goceng! mampus ga tuh!
ya mas fier....
ReplyDeletetinggal nunggu dosen penilai saja...
semoga bisa cepet...
:P
salam kenal ya...
trims udah ngunjungi blog saya...
:)
1500 hitam putih selembar? mahal banget
ReplyDeleteemang mahal kok mas r10....
ReplyDelete:)
ga percaya..??
sini print saja...
:P