sumber |
Nama
baik harus dipertahankan. Karena nama adalah kepercayaan. Nama adalah simbol, brand.
Inilah opini saya ketika membaca artikel VOA tentang Toyota Tarik 7,4 MobilKarena Kerusakan Tombol Jendela. Yap, Toyota adalah salah satu produsen
mobil terkenal dan telah mendapatkan namanya di hati para konsumennya, brand-nya
dipercaya.
Mungkin
dengan adanya kasus seperti itu, ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa
Toyota telah ceroboh dengan memproduksi sampai dengan 7,4 juta mobil tanpa
segera mengetahui adanya kerusakan pada tombol jendelanya. Mengapa bisa sampai
pada angka 7,4 juta dan sudah sampai pada proses pengiriman ke negara tujuan
mobil tersebut akan dipasarkan. Kenapa tidak sejak awal diketahui dan diantisipasi.
Namun
justru inilah kehebatan Toyoto. Toyota berani jujur demi keselamatan pengguna
produknya. Artinya Toyota memperhatikan konsumen, peduli terhadap keselamatan
konsumen. Walaupun Toyota harus rela mengorbankan sahamnya yang kemudian pada
saat itu anjlok 1,9 persen dan reputasi kehandalan dan keamanan mobil
produksinya dipertaruhkan.
Seperti
halnya Toyota, begitu juga dengan Jokowi, mantan Walikota Solo yang sekarang
menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Setelah apa yang dilakukan Jokowi di
Solo, masyarakat, terutama masyarakat Jakarta, mengharapkan apa yang Jokowi mampu
lakukan di Solo mampu juga Jokowi melakukannya di Jakarta. We’ll see.
Selama
memimpin Solo, ada kabar bahwa Jokowi tidak pernah mengambil gajinya. Dan itu
membuat badannya kurus karena hanya melulu mengurus kepentingan rakyatnya
daripada mengurus dirinya sendiri. Bisa disebut Jokowi telah mendzolimi dirinya
sendiri dan keluarganya karena kurang mampu memanfaatkan posisinya sebagai
walikota.
Beberapa
ada yang menganggapnya tidak pintar karena terlalu memperhatikan nasib pasar
tradisional ketimbang memperhatikan proyek pembangunan Mall. Tidak bisa
menjalin silaturahmi yang hangat dengan para investor yang dapat membuat
perekonomian keluarganya lebih baik. Bahkan ada yang menyebutnya bodoh.
Kurang
beradab dan manusiawi terhadap instansi di sistem pemerintahannya. Memerintahkan
anak buahnya di kelurahan dan kecamatan bahwa pembuatan KTB bisa dilakukan
dalam waktu satu jam dengan biaya 5000 rupiah. Pengurusan surat-surat ijin,
sertifikasi dan lain-lain dalam waktu enam hari dengan biaya yang transparan.
Terlalu
rajin turun ke jalanan, pasar, rumah-rumah penduduk, membuatnya dikenal dan
merakyat. Dan semoga sikap merakyatnya dan nama baiknya bisa terjaga selama
menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Referensi:
http://www.youtube.com/watch?v=K99A7NzO-hI&feature=related
terkadang yang terpenting tanggung jawab moral dibanding keuntungan yang banyak
ReplyDeletedan itu adalah salah satu niat baik..
Delete:)
bener banget...
ReplyDelete:)
ya itu sih bukan terlalu baik, emang baik kok. hehee
ReplyDeletemasak siiih..
Delete:P
wah ini yang perlu dicontoh para pelaku usaha. mementingkan kebutuhan dan kenyamanan pelanggan. dan di indonesia sendiri mungkin masih jarang.
ReplyDeletejarang namun tetep eksis.....
Delete:)
Belakangan ini gue suka memperhatian tindak tanduk beliau di media massa, dan info nya senantiasa menarik, tindakannya berbeda dari gubernur sebelumnya. Semoga 'kebodohan' beliau ini merupakan nilai plus beliau bagi nama baik dan masyarakatnya.
ReplyDeleteYa, memang seharusnya itu yang dilakukan. Sebagai produsen, ketika kita menyadari adanya kesalahan/kerusakan pada produk yang kita tawarkan ke konsumen, sudah seharusnya kita minta maaf dan menarik kembali produk tersebut. Menurutku, itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab terhadap kepuasan dan kenyamanan konsumen.
ReplyDeleteKerugian sdh menjadi resiko, tp itu gak seberapa bila dibandingkan kehilangan kepercayaan dari konsumen.
bener banget...
Deletenamun tidak semuanya bersedia melakukannya...
:)
pak Jokowi idolaku...:)
ReplyDeleteiyakah...??
Delete:)
kalo buat pejabat jogja solo, sepertinya acara turun lapangan sudah umum. walikota jogja sana sering aku temui lagi nonkrong di angkringan malioboro sampe malem tanpa membawa bawa jabatan apalagi pengawalan kaya the prihatin general..
ReplyDeletehmmm...
Deletemungkin memang watak orang jawa seperti itu...
:)
Gitu-gitu pak Jokowi banyak fans-nya dimana-mana, bahkan pernah ada yang ngusulin ntar jadi Gubernurnya bergilir aja terus dari Sabang sampai Marauke biar kelihatan perubahan masing-masing daerahnya, hihihi...
ReplyDeleteHAHAAA...
Deletesapa tuh yg ngusulin....??
:P
Gitu-gitu pak Jokowi banyak fans-nya dimana-mana, bahkan pernah ada yang ngusulin ntar jadi Gubernurnya bergilir aja terus dari Sabang sampai Marauke biar kelihatan perubahan masing-masing daerahnya, hihihi...
ReplyDeleteHAHAAA...
Deletesapa tuh yg ngusulin....??
:P
ya harus memikirkan umum ketimbang diri sendiri
ReplyDeletehmmm...
Delete:)
wah, menurut gue itu lebih banyak sisi positifnya sih menurut gue, toh dia gak nelantarin keluarganya ..
ReplyDeleteOke :D
hahaaa...
Deleteya gaklah..
:P
semoga jakarta lebih baik, semangat buat pak jokowi :D
ReplyDeletesemogaaaa...
Delete:)
hidup jokowi :P :D
ReplyDeleteiyaaa....
Deletepak jokowi hidup kok...
:P
hanya satu kata...jokowi is the best
ReplyDeletegreat job
ReplyDelete