Thursday 9 February 2012

Sebuah Nasihat Untuk Orang-orang Serakah Yang Tolol


SUMBER


Di sebuah Kerajaan, dipimpinlah seorang Raja yang sudah tua dan memiliki tiga orang anak laki-laki. Pada suatu hari Raja tersebut wafat. Dia menitipkan warisan 36 bongkah berlian dan pesan kepada Penasehatnya. Berlian yang diwariskan sebesar kepala sapi. Sedangkan isi pesannya adalah, “Sebentar lagi aku akan wafat. Aku memiliki berlian sebesar kepala sapi, jumlahnya ada 36 bongkah berlian. Satu bongkah berlian aku berikan kepada penasihat karena jasanya yang besar untuk kerajaan. Setengahnya untuk Pangeran Pertama, sepertiganya untuk Pangeran Kedua dan sepersembilannya untuk Pangeran Ketiga. Oke sekarang aku akan mati”

Setelah pemakaman sang Raja. Penasehat menemui ketiga pengeran dan menyampaikan pesan sang Raja.


Pangeran Pertama tidak terima karena jika sebongkah untuk sang Penasehat, maka berlian tinggal 35 bongkah. Maka pembagiannya:
-      Setengah dari 35 adalah 17,50 berlian (bagian Pangeran pertama)
-      Sepertiga dari 35 adalah 11,66 (bagian Pangeran Kedua)
-      Sepersembilan dari 35 adalah 3,88 (bagian Pangeran ketiga)

Semua Pangeran tidak mau dan tidak setuju jika bongkahan berlian harus dipecah dan dibagi-bagi. Lagi pula membagi berlian bukan perkara mudah apalagi ukuran pepmabiannya rumit (0,5 lalu 0,66 dan 0,88). Maka Pangeran Pertama meminta 18 bongkah berlian, Pangeran kedua meminta 12 bongkah berlian dan Pangeran Ketiga meminta 4 bongkah berlian. Sang Penasehat bingung.

Sang Penasehat bertapa dan akhirnya dia mendapat petunjuk bahwa ada seorang penyihir hebat. Sang Penasehat datanglah kepadanya.

“Wahai penyihir tolonglah aku.” Kata Penasehat.
“Apa yang bisa kulakukan untukmu Penasehat?” tanya sang Penyihir.

Kemudian diceritakanlah permasalah tersebut kepada sang penyihir. Sang penyihir manggut-manggut.
“Baiklah Penasehat. Aku akan ke istana. Tepat malam jumat kliwon.” Kata Penyihir.
“Baiklah kami akan menunggumu. Ada satu syarat, janganlah Kau menyelesaikan masalah ini dengan menggunukan sihir, tipuan atau semacamnya.” Kata Penasehat.
“Baiklah Penasehat. Adakanlah pesta yang meriah di malam jumat kliwon.”

Malam jumat kliwon yang dijanjikan sang Penyihir datang. Istana mengadakan pesta meriah. Hidangan mewah tersaji. Para pejabat istana berkumpul. Seluruh permaisuri raja berkumpul. Belum ada Raja yang baru karena masalah warisan belum selesai.

Penyihir datang. Ternyata penyihir berpakaian ketat dan cantik. Tidak seperti waktu Penasihat datang, kumal dan kutuan. Pakaiaannya serba hitam. Semua hadirin jatuh cinta dan terpesona oleh penampilan penyihir. Penyihir duduk di kursi dan dia mulai menyantap makanan. Dia menyantap dengan rakus, sedikit rakus, mungkin dia lapar.

Dia selesai makan. Kemudian dia berkata, “Mana Penasihat yang kemarin datang kepadaku dan mana tiga pangeran.”

Penasihat dan ketiga pangeran maju ke hadapan sang Penyihir. “Baiklah, untuk mempersingkat waktu, aku akan bagi berliannya. Mana berliannya hai para pangeran.”

Berlian yang belum dibagi dan masih utuh jumlahnya, ada 35 bongkah berlian. Ketiga Pangeran meletakkannya di atas sebuah meja besar.

“Aku akan membagi tanpa sihir dan tanpa tipuan sesuai permintaan. Tapi mana berlian bagianmu hai Penasihat. Aku pinjam berlian bagianmu.” Sang Penyihir menunjuk sang Penasihat.

Sang Penasihat ragu. “Aku hanya pinjam dan nanti aku akan kembalikan. Aku tak akan merugikanmu.” kata sang Penyihir.

Sang Penasihat masih diam. Pangeran Pertama menghardik, “Cepatlah Penasihat. Masih ragukah Kau dan tak maukah Kau berkorban demi Kerajaan ini.”

Akhirnya sang Penasihat meletakkan sebingkah berliannya yang sebesar kepala sapi. Di meja yang besar dan berwarna emas, terletak 36 bongkah berlian.

“Hai semuanya yang hadir disini. Dengarkanlah yang akan aku ucapkan, jangan sampai Kalian melewatkannya. Aku tak akan mengulanginya.” Kata sang Penyihir keras dan berdengung di ruangan, memantul-mantul.

“Baiklah, Pangeran Pertama. Kau mendapat setengah. Bagianmu 17,5 bongkah berlian. Dan Kau meminta utuh menjadi 18 bongkah. Karena di sini ada 36 bongkah maka setengahnya adalah 18 bongkah berlian. Ambillah bagianmu sekarang hai Pangeran Pertama”. Pangeran Pertama langsung mengambil 18 bongkah berlian dengan dibantu pengawalnya, dia tersenyum ke arah dua saudaranya dan penasihat.

“Kau Pangeran Kedua. Kau mendapat sepertiga bagian. Kau mendapat 11,66. Kau meminta 12. Aku kabulkan permintaanmu karena sepertiga dari 36 adalah 12. Silahkan ambil bagianmu.” Pangeran Kedua tertawa dan dengan dibantu pengawalnya, diambilnya 12 bongkah berlian.

“Sampai disini masih wajar dan tidak ada sihir atau tipuankan dalam aku membagi”. Semuanya mengangguk. Namun penasihat mulai curiga apa yang dilakukan sang penyihir.

“Aku lanjutka. Sekarang Kau Pangeran Ketiga. Kau mendapat sepersembilan, itu artinya Kau mendapat 3,88 bongkah berlian. Tapi aku kabulkan permintaanmu. Kau dapatkan empat berlian seperti yang Kau minta karena sepersembilan dari 36 adalah 4. Ambillah”. Pangeran Ketiga segera mengambil berliannya.

Berlian di meja tinggal dua. Kemudian Penyihir berkata kepada Penasehat, “Hai Penasehat, aku kembalikan sebongkah berlian yang aku pinjam darimu. Ambillah”. Sang Penasehat kemudian mengambil sebongkah berlian.

Di meja sekarang tinggal sebongkah berlian, “Semuanya sudah menerima bagian masing-masing. Semuanya puas dan mendapat bagian yang diinginkan, tidak ada yang dirugikan. Dan inilah bagianku. Senang sekali bisa berbisnis dengan kalian hai orang-orang tolol. Sampai jumpa”. Sang penyihir mengambi sebongkah berlian yang masih tersisa di atas meja. Kemudian dia merapal mantra dan dia menghilang, hanya tersisa kepulan asap.

Akhirnya sang Penyihir mendapatkan sebongkah berlian dan tidak seorang pun tersakiti. Semuanya telah mendapatkan bagiannya masing-masing.

Apakah Anda kurang yakin dan kurang teliti jika berliannya memang 36 bongkah. Silahkan hitung kembali.
Pembagian awal 36 – 1 = 35
1/2 X 35 = 17,5
1/3 X 35 = 11,66
1/9 X 35= 3,88
Pembagian dari sang Penyihir
1/2 X 36 = 18
1/3 X 36 = 12
1/9 X 36 = 4
18 + 12 + 4 = 34
36 – 34 = 2
1 untuk Penasihat
1 untuk Penyihir
Tidak ada sihir atau tipuan hanya permainan matematika dan logika.

Diceritakan ulang oleh Dihas Enrico setelah Dedy Corbuzier ceritakan di dalam bukunya, Mantra.

18 comments:

  1. ayo belajar berhitung :D

    ReplyDelete
  2. aku kok mumet yo...., bukan karena alur cerita karena aku gak ngerti matematika.

    ___________________

    Follow back ya......

    ReplyDelete
  3. bukunya deddy corbuzier itu ngebahas apa?

    ReplyDelete
  4. contoh bagaimana manusia dibutakan harta hingga melupakan persaudaraan dan menghalalkan segala cara sehingga mudah terpedaya.....nice share....:)

    ReplyDelete
  5. cuma permainan matematika saja, kalau pintar memang bisa memanfaatkan situasi

    ReplyDelete
  6. Logika is number one
    Sebodoh apa pun kita tapi kalau kita punya logika & nalar yg baik pasti kita menang

    ReplyDelete
  7. ini blog siapa? blog dedi corbuzier apa blognya dihaz? aku di mana? kamu siapa? ah... *aksiamnesiasinetron*

    ReplyDelete
  8. ternyata pinter juga si penyihir.. dengan hanya membalik logika.. tapi lebih pinter si raja sih.. karena sebelum mati pun masih sempet-sempetnya ngitungin. hehehe

    ReplyDelete
  9. berarti sang Raja yg wafat itu gak bisa hitungan matematika ya sob? buktinya berliannya msh lebih satu...
    hehe
    :D

    ReplyDelete
  10. Yang buat gue ngakak itu Rajanya. Masa mau mati dia bilang: "Oke sekarang aku akan mati.." hahaha..

    ReplyDelete
  11. oalah.udah baca serius..gak tahunya hehee...

    ReplyDelete
  12. Eh...saya nyerah deh. Saya bodoh dalam hal Matematika makanya masuk jurusan Sastra. Saya imencoba kut menghitung, yang ada malah puyeng. Matematika memang hebat ya.

    ReplyDelete
  13. eh iya juga ya bener, serakah si mereka :D untung deh penyihirnya

    ReplyDelete
  14. Haha ada-ada aja. keren logikanya

    ReplyDelete
  15. iya ya,, masih belum terpecahkan. Matematika kadang ilmu pasti. Kadang membingungkan kalau dilihat dari segi ini.

    ReplyDelete

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.