Monday, 6 February 2012

Pedih Kisah Cintaku


Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam


Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Disini kutemani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan kucabut duri perih dalam hatimu
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti

Anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri juga bagi  engkau yang hatinya terluka
Di peluk nafas tersapu derita
Seiring saat jeringnya air mata
Tak mampu menahan perih yang tak ada habisnya
(Last Child)


Aku bertemu dengan seseorang dan dari pertemuan itu ternyata kami sama-sama ingin sekali menaiki kereta dari sebuah stasiun menuju sebuah stasiun lainnya.

Di sebuah gerbong kereta. Aku duduk berdampingan dengan perempuan tersebut. Perempuan itu cantik berambut lurus terurai. Matanya indah, mampu menusuk hati yang paling dalam. Bibirnya menyiratkan kata-kata yang menyejukkan hati. Perempuan ini juga sering muncul di beberapa iklan TV. Pertama kali aku mengenalnya di sebuah iklan salah satu merek pasta gigi. Perempuan ini cukup dipanggil Dian dan juga untuk mempermudah aku menceritakannya kepada kalian.

Kereta berjalan laju. Namun di dalam gerbong suasana damai seolah segala sesuatunya tidak bergerak. Denyut jantungku pun seolah berhenti. Darahku terasa mengalir ke arah yang berlawanan. Inikah rasanya duduk di samping bidadari.

Di luar sana pemandangan persawahan dengan padi yang menghijau terhampar, petani yang sedang bekerja di bawah terik matahari dan beberapa kerbau yang sedang mencangkuli sawah. Langit cerah dengan arakan awan yang indah.

Aku dan Dian bercerita tentang cita-cita, kehidupan dan cinta. Kami kadang tertawa jika ada sesuatu yang lucu dan aku pun juga kaadang tersenyum hanya karena melihat wajah Dian. Kami kadang juga saling merajuk, memukul-mukul manja atau sekedar mencubit hidung.

Kereta semakin laju. Waiter menawarkan martini dan lemon tea. Kami meneguknya dan kami semakin damai dan bahagia. Kami semakin intim. Kami bercerita seandainya aku menjadi presiden dan Dian menjadi Ibu Presiden, tentu Indonesia akan semakin damai dan indah dimana kami akan selalu menggelar pesta dari satu daeah ke daerah lainnya. Kami seolah merasa bahwa kami adalah raja dan ratu. Kami juga kadang berpikir untuk bermain film atau membintangi sebuah iklan.

Sudah dua jam kami di kereta. Kereta semakin laju. Dua puluh menit lagi kami akan sampai di stasiun pemberhentian. Kami menambah martini dan lemon tea. Kami menambah senyuman dan tertawa. Kedamaian semakin sesak di hati kami, kedamaian itu meledak-ledak menyesakkan hati, ruang hati kami semakin tak kuasa menahan laju proton kedamaian sehingga gerbong kereta seolah akan ikut meledak jika kami melepaskannya keluar dari hati kami.

Sampailah di stasiun pemberhentian. Sebelum keluar dari gerbong, aku pegang tangan Dian, kuciumnya, kuungkapkan isi hatiku, “Aku mengagumimu”. Dian hanya tersenyum. Indah sekali senyumnya namun tak ada jawaban.

Kami keluar gerbong bergandengan. Di luar gerbong ada seorang laki-laki ganteng yang tersenyum berseri, bukan ke arahku tapi ke arah Dian. Dian memperkenalkan siapa laki-laki tersebut. Laki-laki itu adalah suami Dian.
Begitu aku mendengar siapa laki-laki itu, aku pusing dan dunia seolah berputar. Kereta yang tadi aku naiki bergulung-gulung seperti shockwave di dalam Transformer. Aku semakin pusing dan akhirnya aku jatuh.

Lama aku terjatuh dan tak sadarkan diri. Ketika aku bangun, aku sudah terlempar jauh sekali. Sekarang aku ada di sebuah kamar berukuran 4x4 dengan tubuhku terselimuti seprei lusuh dan aroma bau kurang segar . Ya aku tersadar, sekarang aku ada di dalam kamarku.
Dedicated for Dian Sastrowardoyo


Diikutsertakan juga dalam Give Away yang diadakan oleh Mbak Rasuna.

19 comments:

  1. Wkwkwk, amiiin amiiin~
    imajinasi terlalu tinggi ahahaha, eh tapi gak ada yang gak mungkin sih, semoga ketemu Dian Sastro ya ^^

    ReplyDelete
  2. Ketemu Dian Sastro di kereta!!! Whaaaoww.. aku juga mau deh yaaa. Wlaopun gak sampe naksir jugak. Hihihi.. :D

    Ternyata ikutan kontesnya Una toh. Good luck then :)

    ReplyDelete
  3. Waduh tragis bgt dah. Udah srius2 baca eh ujungnya ngenes.. :D

    ReplyDelete
  4. Amiiin...!

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    ReplyDelete
  5. wew... kirain ngomongin siapa..

    ngga taunya dian sastro.. hehehe


    semoga sukses y giveawaynya.. hohooh

    ReplyDelete
  6. whahahahahaha. . . .. bau ompol itu spraynya. ..

    ReplyDelete
  7. hihihihi khayalan tingkat tinggi bs satu kereta sama dian sastro :p
    Good Luck ya kontesnya :D

    ReplyDelete
  8. dian sastro sudah nikah dihas :p

    ReplyDelete
  9. ya ampun kok ngimpiin istri orang.. wkwkwk..

    ReplyDelete
  10. semoga menjadi kenyataan, sukses...!!!

    ReplyDelete
  11. semangat ane doakan deh berhasil...!!!

    ReplyDelete
  12. udah punya suami~
    andai ditambah banksound,, keren dah

    ReplyDelete
  13. wah jangan2 masih ngompol yak. . . .

    ReplyDelete

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.