Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu
ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara
perlahan
Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam
tangismu
Yang menusuk relung hati yang
paling dalam
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan
mengerti
Disini kutemani kau dalam
tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan kucabut duri perih dalam
hatimu
Agar kulihat senyum di tidurmu
malam nanti
Anggaplah semua ini satu langkah
dewasakan diri
Dan tak terpungkiri juga
bagi engkau yang hatinya terluka
Di peluk nafas tersapu derita
Seiring saat jeringnya air mata
Tak mampu menahan perih yang tak
ada habisnya
(Last Child)
Aku bertemu dengan seseorang dan dari pertemuan itu
ternyata kami sama-sama ingin sekali menaiki kereta dari sebuah stasiun menuju
sebuah stasiun lainnya.
Di sebuah gerbong kereta. Aku duduk berdampingan dengan
perempuan tersebut. Perempuan itu cantik berambut lurus terurai. Matanya indah,
mampu menusuk hati yang paling dalam. Bibirnya menyiratkan kata-kata yang
menyejukkan hati. Perempuan ini juga sering muncul di beberapa iklan TV.
Pertama kali aku mengenalnya di sebuah iklan salah satu merek pasta gigi.
Perempuan ini cukup dipanggil Dian dan juga untuk mempermudah aku
menceritakannya kepada kalian.
Kereta berjalan laju. Namun di dalam gerbong suasana
damai seolah segala sesuatunya tidak bergerak. Denyut jantungku pun seolah
berhenti. Darahku terasa mengalir ke arah yang berlawanan. Inikah rasanya duduk
di samping bidadari.
Di luar sana pemandangan persawahan dengan padi yang
menghijau terhampar, petani yang sedang bekerja di bawah terik matahari dan
beberapa kerbau yang sedang mencangkuli sawah. Langit cerah dengan arakan awan
yang indah.
Aku dan Dian bercerita tentang cita-cita, kehidupan
dan cinta. Kami kadang tertawa jika ada sesuatu yang lucu dan aku pun juga
kaadang tersenyum hanya karena melihat wajah Dian. Kami kadang juga saling
merajuk, memukul-mukul manja atau sekedar mencubit hidung.
Kereta semakin laju. Waiter menawarkan martini dan
lemon tea. Kami meneguknya dan kami semakin damai dan bahagia. Kami semakin
intim. Kami bercerita seandainya aku menjadi presiden dan Dian menjadi Ibu
Presiden, tentu Indonesia akan semakin damai dan indah dimana kami akan selalu
menggelar pesta dari satu daeah ke daerah lainnya. Kami seolah merasa bahwa
kami adalah raja dan ratu. Kami juga kadang berpikir untuk bermain film atau
membintangi sebuah iklan.
Sudah dua jam kami di kereta. Kereta semakin laju. Dua
puluh menit lagi kami akan sampai di stasiun pemberhentian. Kami menambah
martini dan lemon tea. Kami menambah senyuman dan tertawa. Kedamaian semakin
sesak di hati kami, kedamaian itu meledak-ledak menyesakkan hati, ruang hati
kami semakin tak kuasa menahan laju proton kedamaian sehingga gerbong kereta seolah
akan ikut meledak jika kami melepaskannya keluar dari hati kami.
Sampailah di stasiun pemberhentian. Sebelum keluar
dari gerbong, aku pegang tangan Dian, kuciumnya, kuungkapkan isi hatiku, “Aku
mengagumimu”. Dian hanya tersenyum. Indah sekali senyumnya namun tak ada
jawaban.
Kami keluar gerbong bergandengan. Di luar gerbong ada
seorang laki-laki ganteng yang tersenyum berseri, bukan ke arahku tapi ke arah
Dian. Dian memperkenalkan siapa laki-laki tersebut. Laki-laki itu adalah suami
Dian.
Begitu aku mendengar siapa laki-laki itu, aku pusing
dan dunia seolah berputar. Kereta yang tadi aku naiki bergulung-gulung seperti shockwave di dalam Transformer. Aku
semakin pusing dan akhirnya aku jatuh.
Lama aku terjatuh dan tak sadarkan diri. Ketika aku
bangun, aku sudah terlempar jauh sekali. Sekarang aku ada di sebuah kamar
berukuran 4x4 dengan tubuhku terselimuti seprei lusuh dan aroma bau kurang
segar . Ya aku tersadar, sekarang aku ada di dalam kamarku.
Dedicated for Dian Sastrowardoyo
Diikutsertakan juga dalam Give Away yang
diadakan oleh Mbak Rasuna.
Wkwkwk, amiiin amiiin~
ReplyDeleteimajinasi terlalu tinggi ahahaha, eh tapi gak ada yang gak mungkin sih, semoga ketemu Dian Sastro ya ^^
Ketemu Dian Sastro di kereta!!! Whaaaoww.. aku juga mau deh yaaa. Wlaopun gak sampe naksir jugak. Hihihi.. :D
ReplyDeleteTernyata ikutan kontesnya Una toh. Good luck then :)
Waduh tragis bgt dah. Udah srius2 baca eh ujungnya ngenes.. :D
ReplyDeleteAmiiin...!
ReplyDeleteSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
wew... kirain ngomongin siapa..
ReplyDeletengga taunya dian sastro.. hehehe
semoga sukses y giveawaynya.. hohooh
wuihhh moga menang ya bro ^_^
ReplyDeletewhahahahahaha. . . .. bau ompol itu spraynya. ..
ReplyDeletehihihihi khayalan tingkat tinggi bs satu kereta sama dian sastro :p
ReplyDeleteGood Luck ya kontesnya :D
dian sastro sudah nikah dihas :p
ReplyDeleteMimpi yang sempurna .. ^^
ReplyDeleteimajinasi diatas sprei....
ReplyDeleteya ampun kok ngimpiin istri orang.. wkwkwk..
ReplyDeletesemoga menjadi kenyataan, sukses...!!!
ReplyDeletesemangat ane doakan deh berhasil...!!!
ReplyDeletenari hula hula ah~~~~
ReplyDeleteudah punya suami~
ReplyDeleteandai ditambah banksound,, keren dah
hahhaaha... ngimpi kowe... :D
ReplyDeletesemoga menang sob.
ReplyDeletewah jangan2 masih ngompol yak. . . .
ReplyDelete