SUMBER |
Selamat malam teman-teman semua. Nama saya Dihas.
Alhamdulilah saya dikaruniai wajah ganteng. Sayangnya saya belum punya pacar
lagi setelah putus. Dan ini membuat saya galau. Saya galau karena saya belum
punya pacar baru. Sudah beberapa kali saya melirik beberapa cewek namun masih
belum ada yang membalas lirikan saya. Namun saya belum menyerah dan berubah
kiblat orientasi seksual saya. Saya masih normal dan najis saya akan menyukai
cowok. Bagi Anda yang homo, maaf sekali saya mengecewakan Anda.
Terakhir sekali gebetan saya adalah Dian Sastro dan
Ririn Dwi Aryanti. Mereka berdua sekarang sudah menikah dan sebenarnya tak baik
saya mengungkit-ungkit hal ini lagi (hahahhaha…). Saya pernah pada suatu hari
menunggu Dian Sastro di sebuah peron stasiun dan kemudian kami bertemu dan
bercanda, tertawa di emperan stasiun, saat Dian Sastro pamitan dan memberikan kiss
bye, saya terbangun, ternyata saya bermimpi. Begitupun dengan saat saya
bergandengan mesra dengan Ririn Dwi Aryanti di sebuah mall dan memilih-milih
baju, ternyata saya sedang pingsan. Tragis. Itulah kisah percintaan saya paling
terakhir. Gara-gara itu saya galau.
Sebenarnya sekarang ada yang lebih membuat saya galau.
Saya beri tahu. Saya lulusan STAN dan saya sudah lulus, Oktober 2011 saya
lulus, hebat saya bisa lulus STAN. Namun lama nian saya masih di rumah menunggu
panggilan, SK CPNS atau semacamnya. Terlalu lama menunggu membuat saya galau
dan kadang merasa lupa kalau saya lulus STAN. Padahal tahun-tahun sebelumnya
belum ada kegiatan menganggurkan lulusan STAN yang dilakukan oleh Kemenkeu.
Kasihan deh saya dan semua alumni 2011. Beberapa dosen saya menyatakan
keprihatinannya dan saya atau kami terlihat semakin memprihatinkan. Tragis
bukan main.
Saya di STAN, D1 Kepabeanan dan Cukai, dan tahukah
kalian semua, saya dan mungkin beberapa teman D1 lainnya, ingin sekali segera
memakai baju seragam nan keramat, berwarna biru tua yang sedikit norak (red:
mirip seragam sekuriti di sebuah perumahan) namun menyemburkan aura
kedisiplinan, kesolidaritas dan korsa (amiin…).
Suasana galau semakin galau tatkala mendengar wakil
rakyat hendak membubarkan PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan) notabene adalah
sekolah plat merah, beritanya disini.
Apa salah PTK..? Mereka dari PTN atau PTS merasa “teranaktirikan” dengan adanya
Sekolah Kedinasan. Benarkah..? Apakah mereka para mahasiswa PTN atau PTS
semuanya berminat menjadi PNS (abdi negara)..?? Tak tahulah.
Sekolah di PTN sama dengan PTS, biayanya sama dengan
mahal. Mahasiswa STAN (salah satu PTK) adalah mahasiswa yang terdiri dari
golongan ekonomi menengah ke bawah. Sayangnya mungkin kurvanya cenderung gemuk
di bawah. STAN adalah harapan anak petani desa, buruh-buruh di sawah,
kuli-kuli, buruh pabrik untuk mengenyam pendidikan yang layak dan menjunjung
tinggi amanat UUD 1945 bahwasannya pendidikan adalah milik seluruh rakyat.
Kenyataannya pendidikan sekarang adalah milik mereka yang berduit. Kalau PTK
dihapus, mungkin tak akan ada lagi kisah sukses anak petani di Kemenkeu, tidak
akan ada lagi kisah sukses anak kuli bangunan di BPS, tidak akan ada lagi kisah
sukses anak buruh di BMKG.
Sebenarnya PTK juga memberikan kejujuran dalam seleksi
CPNS. Mengurangi calo-calo CPNS. Sudah bukan aib bahwa ada orang yang bangga
masuk sebuah instansi pemerintah dengan menyogok, memberikan DP sekian puluh
juta, lewat belakang pake pelicin (emang sodomi..?). Lagi pula bagi mereka yang
banyak duit, kuliah adalah sudah seperti formalitas dimana nilai, tugas atau skripsi bisa dipesan. Amboy
bukan main enaknya jadi orang kaya.
PTK disukai karena gratis dan langsung bekerja di
instansi dimana PTK tersebut didirikan, misal STAN ya di Kemenkeu, STIS ya di
BPS, AMG ya di BMKG. Bagi orang tua yang elit (ekonomi sulit), ini sangat
membantu, kalau tidak percaya, saya doakan Anda mengalami menjadi orang elit.
Saya beritahu, teman-teman di STAN kebanyakan juga
diterima di PTN favorit, ada yang dari UGM, UNY, UI, ITB. Bahkan salah satu
teman saya, orang Magelang juga, dia lebih memilih D1 Kepabeanan dan Cukai di
STAN dan keluar dari UGM Teknik Kimia yang sudah semester ketiga.
Calon mahasiswa STAN meningkat dari tahun ke tahun.
Waktu saya mendaftar ada 113.000 orang lebih dan syukur alhamdulilah saya
diterima. Kalau akan masuk PTN atau PTS, tersedia beberapa jalur bagi mereka
yang tidak diterima dalam USM-nya, mereka yang orangtuanya dikaruniai banyak uang (lagi-lagi harus banyak uang)
dengan mudah dapat masuk dengan jalur khusus, swadana. Di STAN hanya ada satu
jalur dan tidak bisa dinego, USM STAN.
Di STAN juga ada sistem DO yang ketat. Di STAN tidak
ada semester pendek, di PTN dan PTS tentu ada. Mahasiswa STAN sangat takut
dengan DO. DO bagi mahasiswa STAN lebih menakutkan daripada Kuntilanak, Pocong
dan Suster Ngesot lagi keramas. Tidak ada ampun bagi mereka yang IPK tidak
lebih dari 2,75, di setiap tahunnya, tidak ada yang namanya semester pendek.
STAN juga mulai digeneralisasikan sebagai kampus
penghasil koruptor cuma karena kasus Gayus yang melejit heboh dan beberapa
alumni STAN yang telah menyimpang. Saya juga kadang dipandang sebelah mata oleh
mereka yang tidak suka dengan Gayus (Haloow,,saya bukan Gayus). Harus diingat
pula, di KPK juga ada alumni STAN. Wajarlah ada yang menjadi penjahat dan ada
pula yang menjadi pendekar.
Sayangnya ketika Nazarudin, Nunun Nurbaety, Malinda
Dee, Miranda Goeltom terlibat kasus korupsi tidak ada yang menanyakan, tu orang
lulusan mana sih..??
Saya kasih tahu, Nazarudin adalah alumni STIE Bisnis Indonesia (sumber). Sedangkan Nunun Nurbaety, Miranda Goeltom adalah lulusan, Malinda Dee, Saya tidak tahu (saya googling ga ketemu).
Memangnya di kampus, baik PTK,PTN,PTS ada mata kuliah
tentang korupsi dan diajarkan bagaimana melakukan korupsi yang canggih dan
aman..?? Tidak ada.
wahhh,.
ReplyDeletePTK ingin dihilangkan ya dari Indonesia,.
tapi sya stuju dengan mas, uang kuliah sekarang gk murah. terlebih lagi bagi org mnengah kebawah, pst sgt sulit jika ingin kuliah.
solusinya adalah PTK, yaa.. walau sya kul bkn di STAN. :(
Mungkin karena STAN ckup terkenal dibandingkan kampus lain.jdi ketika alumninya bermasalah jadi nama kampus terbawa2..hehe #sotoy
ReplyDeletewaaaah bener2 galau, but barusan denger alumni STAN dianggurin...hmmm mungkin bentar doang,..mungkin pihak kemenkeu ngasih spasi buat libuaran
ReplyDeletesemangat^__^
jadi ingat temen dhe juga Has.. dia udah semester 3 jur Tekhnis Sipil di PTN, dan ternyata dia lepas ketika dia keterima di STAN.. hmm, semoga nasib baik segera datang yaa dan tidak nganggur lagi :)
ReplyDeleteawal postingan bikin mata saya berkunang-kunang :|
ReplyDeleteha ha ha
ReplyDeletesempat ngakak juga baca postingan ini.
Lulusan STAN ya..
mantap..!
mata kuliah korupsi memang tidak ada tapi dari hasil belajar itu bisa untuk korupsi
ReplyDeletebang, bukannya STAn itu lulus langsung jadi PNS kan. . .??? kok nunggu panggilan segala. . .
ReplyDeleteberuntunglah yg bisa kuliah di incaraan jutaan mahasiswa lain
ReplyDeleteselamat ya telah menyelesaikan pendidikannya di STAN dan semoga ALLAH mengabulkan semua harapan yang belum terpenuhi..salam sukses selalu :-)
ReplyDeletepengen masuk stan, namun sayang gak ketrima.. jadi gak bisa jadi koruptor deh.. hehe
ReplyDeleteSabar ya...
ReplyDeleteOrang ganteng, kalo sabar, semakin disayang orang tuanya, hehe...
Sementara SK belum turun, sebaiknya jangan terlalu banyak makan ya...
Dulu waktu aku lulus dan nunggu penempatan (perawat), badanku naik 5 kg :(
hahahahha baca paragrap pertama, isinya perharapan punya pacar kek gitu... hahahahah
ReplyDeleteiya mas, temen saya banyak banget yang ninggalin elektro gara-gara pengen pindah ke D1 kepabeaan STAN,
dulu sempet mikir mau milih ke sana... tapi, jauuuuh, hahahahaha
makasih makasih infonya
jangan terlalu memaksakan untuk masuk CPNS dihas,kalau menurutku berani menantang comfort zone akan lebih baik hasilnya & bakal penuh sensasi dibanding nunggu hasilnya yg sudah pasti
ReplyDeleteNgomong arsenal menang 7-1 semalem loh,hehehe
Saudaraku di STAN itu baik-baik saja, malah cenderung Islam fanatik yang tidak mau mengambil uang yang bukan haknya. tergantung orangnya sih
ReplyDeleteni curhat kayaknya?
ReplyDeleteyang sabar has... Tuhan selalu menyertaimu. :)
Heeemmmm...coba ada mata kuliah cara korupsi yg rahasia. biar cepet kaya. Ya semua kembali kepada manusia masing-masing. Apakah mempunyai jiwa bejat. Saudaraku lulusan STAN alhamdulilah dia baik tidak ada kecurangan dalam bekerja.
ReplyDeleteSemoga tahun ini Dihaz cepat mendapatkan pekerjaan. Suratnya cepat turun. Amin.
ayo dukung PTK mas Rio....
ReplyDelete:)
iya mungkin mbak Yourha...
:)
semoga gitu mbak puji...
:)
doakan ya mbak dhenok...
ReplyDelete:)
masa sih mbak annesya..:P
iya mas 7...
:)
sepertinya mas tugu orang yg pesimis...
:P
masih nunggu mas susu segar...
ReplyDelete:)
amiiin mas TC...
:)
makasih mas hariyanto...
:)
blm tentu lho mas said...
mungkinmalah anda lebih jago....
:)
oke mbak kakaakin...
ReplyDelete:)
oke mas nafi....
:)
yoi mas andy tp itu yg saya tunggu hasil dari belajar saya lho...
:)
yoi go gunners..
:)
iya mbak ratnawati...
ReplyDelete:)
oke mas nuel...
:)
amiiin mas arque...
:)
wah...mau lulusan apah ajah tergangtung keberuntungan dan kerja keras nya sekarang ams :)
ReplyDeletekayaknya masuk stan juga karena keberuntungan dan kerja keras lho mbak niar...
ReplyDelete;)
haha sumpah saya suka postingan ini :D
ReplyDeletesemoga cepat dapet mukjizat ya haha
mind to visit my blog ? leligulali.blogspot.com
makasih leli...
ReplyDelete:)
saya sedih banget dek dgn keadaan ini.. semoga semua adek kelas dimudahkan :)
ReplyDeleteMas, dmn akhirnya ditempatkan?
ReplyDeletebrapa bln menunggu stlah wusuda sampe dpt sk nya?
bagi infonya dong
Mas, dmn akhirnya dtempatkan?
ReplyDeletebrapa bln nunggu sk nya stlh wisuda?
bagi infonya ya mas....
sekarang masih di kotabaru kalsel...
Deleteini masih nunggu SK...
:P
km sudah ditemmpatkan...?
hahaha saya lagi nunggu panggilan dan terhibur ngebaca postingannya mas dihas ini ^_^
ReplyDeleteudah dapat panggilan blm..??
Delete