Beberapa
hari yang lalu teman-teman group Facebook PD I Bea Cukai XVII pada ribut-ribut,
pasalnya ada adik kelas, saudara, sanak kerabat, tetangga yang diterima di STAN
Prodip I Kepabeanan dan Cukai. Mereka ribut minta informasi kos-kosan, biaya
hidup, transport dan informasi lainnya. Ada satu yang bersemangat, yaitu minta
materi kuliah. Busyet, semangat banget. Padahal nanti juga bakal diberikan
materinya.
Nah
sedikit ni Dihas bagi salah satu materinya. Sekalian dihas juga belajar
kembali.
Cukai
selain bertujuan membina dan mengatur, juga memperhatikan prinsip : pemberian insentif yang bermanfaat bagi
pertumbuhan perekonomian nasional. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk fasilitas di bidang cukai.
Pelunasan
Cukai
Pasal 7 UU Nomor 39 Tahun 2007
Jo. UU Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, mengatur bahwa cukai atas barang kena cukai yang
dibuat di Indonesia, dilunasi pada saat pengeluaran barang kena cukai dari
pabrik atau tempat penyimpanan. Sedangkan cukai atas barang kena cukai yang
diimpor, dilunasi pada saat barang kena cukai di impor untuk dipakai.
Yang dimaksud dengan “di
impor untuk dipakai” adalah dimasukkannya barang ke dalam daerah pabean dengan
tujuan untuk dipakai, dimiliki, atau dikuasai oleh yang berdomisili di
Indonesia.
Pelunasan cukai atas barang
kena cukai pada dasarnya merupakan pemenuhan persyaratan dalam rangka
mengamankan hak-hak negara yang melekat pada barang kena cukai, sehingga barang
kena cukai tersebut dapat disetujui untuk dikeluarkan dari pabrik, tempat
penyimpanan, atau di impor untuk dipakai. Barang kena cukai yang selesai dibuat
dan digunakan sebelum dikeluarkan dari pabrik, dianggap telah dikeluarkan
dan harus dilunasi cukainya. Bila kita sudah mengetahui kapan saat pelunasan
dari barang kena cukai dimaksud, berikutnya akan timbul pertanyaan bagaimana
cara pelunasannya….?
Cara pelunasan dari pada
barang kena dilaksanakan dengan :
a. pembayaran
b. pelekatan pita cukai
c. pembubuhan tanda pelunasan
cukai lainnya.
Berikutnya akan timbul
pertanyaan : apa buktinya sesuatu barang kena cukai telah dilunasi cukainya…? Jawabannya adalah :
a. barang kena cukai yang pelunasannya
dengan cara pembayaran, dibuktikan dengan dokumen cukai yang di
persyaratkan (SSPCP/Surat Setoran
Pabean, Cukai dan Pajak lainnya atau BPPC/Bukti
Pembayaran Pabean dan Cukai).
Untuk barang kena cukai yang dibuat di Indonesia,
pembayarannya harus dilakukan sebelum barang kena cukai tersebut dikeluarkan
darai pabrik atau tempat penyimpanan. Sedangkan barang kena cukai yang di
impor, pembayarannya cukainya dilakukan pada saat barang kena cukai tersebut di
impor untuk dipakai.
b. barang kena cukai yang pelunasannya dengan cara pelekatan
pita cukai, dilakukan dengan cara melekatkan pita cukai yang
seharusnya dan dilekatkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk barang
kena cukai yang dibuat di Indonesia, pelekatan pita cukainya harus dilakukan
sebelum barang kena cukai tersebut dikeluarkan dari pabrik. Sedangkan barang
kena cukai yang di impor, pelekatan pita cukainya harus dilakukan sebelum
barang kena cukai tersebut di impor untuk dipakai. Pelekatan pita cukai
tersebut dapat dilakukan di tempat penimbunan sementara (TPS), tempat
penimbunan berikut (TPB), atau di tempat pembuatan barang kena cukai di luar
negeri.
c. Sedangkan pelunasan cukai dengan cara pembubuhan tanda pelunasan
cukai lainnya, dilakukan dengan cara membubuhkan tanda pelunasan cukai
lainnya yang seharusnya dan dibubuhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
antara lain : barcode dan hologram.
Untuk barang kena cukai yang dibuat di Indonesia,
pembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya harus dilakukan sebelum barang kena
cukai dikeluarkan dari pabrik dan barang kena cukai yang di impor, pembubuhan
tanda pelunasan cukai lainnya harus dilakukan sebelum barang kena cukai di impor
untuk dipakai. Pembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya tersebut dapat
dilakukan di tempat penimbunan sementara, tempat penimbunan berikat, atau di
tempat pembuatan barang kena cukai di luar negeri.
Apabila ada kesalahan mohon sarannya dan untuk
informasi lebih lanjut bisa dilihat disini.
Saya ikut nyimak aja deh. Semoga semuanya baik-baik saja tanpa ribut-ribut B)
ReplyDeleteHah?
ReplyDeleteAduh nggak ngerti deh gua. Anak STAN mah pusing :-/
monggo mas shudai...
ReplyDelete:)
masak (L)ain..
ReplyDelete:P