Saturday 26 November 2011

Nubuatan-Nubuatan Agung Sang Budha Tentang Akhir Zaman


from http://serbasejarah.blogspot.com

Sidharta Gautama, atau yang pada akhirnya dikenal oleh umat Budha sebagai Sang Budha (Yang Tercerahkan) adalah salah satu sosok figur pendiri agama yang amat unik. Yang dimaksud dengan unik adalah, Beliau selalu menjadi bahan perdebatan sengit, bahkan dikalangan pemeluk Budha.

Berbagai sekte dalam agama Budha memiliki pendapat yang kadang bertentangan satu dengan yang lainnya. Tetapi disamping pertentangan ini, juga terdapat pendapat yang sama tentang sosok Sang Budha, antara lain pandangan tentang kemampuan Sang Budha untuk meramalkan kejadian masa depan (Akhir Zaman).

Beberapa cendekiawan Islam yang cukup berfikiran dan berpandangan maju, mereka memasukkan Sang Budha (Sidharta ) ke dalam jajaran Nabi-nabi suci yang benar, yang diutus pada zamnnya sendiri dan bagi kaumnya yang telah menyimpang dari ajaran Khrisna. Dengan demikian, Sang Budha adalah seperti halnya Nabi Isa Almasih yang diutus untuk umat Yahudi 2000 tahun yang lalu.

Dengan menelaah nubuatan-nubuatan Sang Budha akan dapat diketahui saatnya telah tiba bagi umat manusia untuk menerima seorang Pembaharu Universal untuk memperbaharui kondisi rohani umat manusia.


Mimpi Raja Pasenadi Kosala
Raja Pasenadi adalah salah seorang sahabat sekaligus pengikut Sang Budha yang amat setia. Karena kesucian  Beliau amat tinggi, maka Beliau dikaruniai kemampuan untuk mendapatkan kasyaf (vision).Berbagai nubuatan ini adalah berdasr pada versi aslinya yang digambarkan sejak masa lampau. Keasliannya masih dipertahankan, hanya saja beberapa bagian, ungkapan, dan susunan katanya kurang dimengerti di zaman ini. Sehingga harus disederhanakan agar mudah dimengerti.

1.     Kasyaf Pertama
Raja Pasenadi mendapatkan kasyaf tentang empat ekor sapi yang kuat, berlari dengan garang dari empat jurusan menuju satu arah bagaikan mereka akan saling bertarung dalam kemarahan. Ketika keempat sapi tadi bertemu, mereka bukannya bertarung, melainkan melangkah mundur dan berjalan meninggalkan satu sama lain.
Penafsiran Sang Budha:  Jauh di masa yang akan datang, akan ada bencana alam. Hujan akan turun bukan pada musimnya, mendung tidak akan menurunkan hujan, terjadi banyak kekeringan. Benih padi dan tumbuh-tumbuhan akan layu. Berbagai macam ramalan musim dan cuaca yang seolah-olah amat pasti ternyata tidak terwujud, tidak menjadi kenyataan. Akibatnya banyak manusia dan hewan akan menderita dan mati. Ini menandakan datangnya akhir zaman, dimana telah banyak agama yang diselewengkan dari ajarannya semula.

2.     Kasyaf Kedua
Raja Pasenadi mendapatkan penglihatan tentang pohon-pohon muda yang belum cukup tua, tetapi sudah berbunga dan berbuah dan karena sarat dengan bunga dan buah, maka rantingnya seolah tidak kuat menahannya.
Penafsiran Sang Budha: Di akhir zaman nanti gadis-gadis yang masih amat muda untuk bersuami, sudah ingin menikah dan memilki keluarga, karena mereka sudah tidak tahan lagi menahan hawa nafsu mereka. Batin mereka sudah dipenuhi oleh gejolak nafsu duniawi dan indrawi. Gadis-gadis muda akan mengumbar nafsu tanpa rasa malu. Sehingga akan banyak lahir bayi-bayi yang tidak diinginkan oleh ibunya. Ketika hamil, mereka berusaha untuk terbebas dari bayi tersebut, walaupun tindakan ini amat berdosa. Orang-orang muda akan mengumbar nafsu mereka bagaikan binatang dan tidak menuruti perintah agama tentang pernikahan yang sah.

3.     Kasyaf Ketiga
Raja Pasenadi mendapatkan penglihatan tentang orang yang memaksa sapi kecil dan muda untuk menarik kereta yang amat besar. Ketika mereka tidak bisa melaksanakannya, mereka lalu dipukuli.
Penafsiran Sang Budha: Pada akhir zaman orang-orang akan cenderung membiarkan mereka yang baru lulus untuk memikul tugas administrasi negara yang amat berat. Meskipun orang-orang muda itu bertitel tinggi dan memiliki pengetahuan yang luas, namun mereka belum memiliki kecakapan dan pengalaman yang luas dalam mengelola soal politik, ekonomi, dan sosial. Mereka inilah yang akan banyak membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan, yang pada akhirnya akan mengakibatkan kemunduran. Kurangnya tanggung jawab mereka akan menyebabkan ketimpangan dan kerugian ekonomi negara. Dan pada akhirnya mereka akan menjadi beban cemoohan masyarakat. Bila banyak kejadian seperti ini, maka itu berarti akhir zaman talah dekat.

4.     Raja Pasenadi mendapatkan penglihatan tentang seekor kuda dengan satu kepala tetapi bermulut dua. Ia terus merumput melalui kedua mulutnya dan tampaknya tak pernah merasa kenyang.
Penafsiran sang Budha: Pada zaman akhir nanti, para hakim akan sedemikian liciknya sehingga mereka akan menerima uang suap dari kedua belah pihak dari satu kasus yang mereka tangani, baik dari pihak penggugat ataupun pihak tergugat. Mereka meminta sedikit untuk kasus-kasus serius. Jika tidak mendapat apa yang mereka harapkan, maka mereka (para hakim) tidak akan menangani kasus itu.

5.     Kasyaf Kelima
Raja Pasenadi Kosala mendapat penglihatan tentang sekelompok orang yang mengorbankan talam emas yang berharga, sebagai tempat kencing dan berak bagi serigala-serigala.
Penafsiran Sang Budha: Di zaman akhir nanti, orang-orang bodoh akan memberikan ajaran yang pernah dibawa Sang Budha disalahgunakan dan dihancurkan oleh berbagai pemujaan keagamaaan dengan cara memodifikasinya agar sesuai dengan kehendak mereka sendiri yang tidak murni dan dilandaskan pada nafsu. Kemudian mereka akan mengataakan bahwa ajaran tersebut adalaah benar-benar berasal dari Sang Budha. Pada kenyatan ajaran-ajaraan tersebut samaa sekali bukan ajaran sejati dari Sang Budha, dan bahkan tidak berisi nilai-nilai ajaran sejati Sang Budha itu sendiri.

6.     Kasyaf Keenam
Raja Pasenadi Kosala mandapatkan penglihatan tentang seorang yang duduk di bangku menganyam kulit harimau menjadi seutas tali, dan seekor serigala memakannya secepat ia dianyam.
Penafsiran Sang Budha: Pada zamn akhir, orang-orang yang bodoh dengan moralitas rendah akan dipromosikan pada posisi yang mulia, bekerja di pusat pemerintahan negara. Namun karena bodoh dan banyak bicara, maka orang-orang itu akan membocorkan banyak rahasia negara kepada umum. Bagi mereka yang tidak menyukai pemerintahan, hal ini merupakan kesempatan yang amat baik untuk mendapatkan informasi rahasia yang dapat menyudutkan kepala negara atau pegawai pusat pemerintahan. Dengan adanya hal tersebut, maka rakyat akan kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dan musuh pun akan bermunculan, bahkan dari dalam kalangan pusat pemerintah akan muncul orang-orang yang tidak setia dan akan memusuhi negara.

7.     Kasyaf Ketujuh
Raja Pasenadi Kosala mendapatkan penglihatan tentang berbagai kendi besar dan kendi kecil yang terletak pada tempat yang sama. Orang-orang berdesak-desakan memasukkan dan menuangkan air ke dalam kendi-kendi yang besar sampai airnya tumpah, dan sebaliknya, tak ada seorang pun yang menuangkan air ke dalam kendi-kendi yang kecil-kecil.
Penafsiran Sang Budha: Pada zaman akhir zaman nanti, orang-orang akan memilih memberikan bantuan atau barang-barang yang baik pada ruhaniawan-ruhaniawan yang besar saja ( dalam term Islam adalah para ulama besar dan terkenal, dalam term Kristen adalah para pendeta dan dalam term Budha adalah Bikkhu) yang berkedudukan tinggi dan senior. Para ruhaniawan ini kan mendapat banyak sekali pemberian-pemberian dari orang-orang awam, yang kecil tidak akan menerima apapun.

8.     Kasyaf Kedelapan
Raja Pasenadi Kosala mendapat penglihatan tentang sebuah kolam yang besar. Air pada bagian luarnya sangat bersih, jernih dan sejuk, tetapi air pada bagian dalamnya keruh dan berlumpur. Binatang-binatang besar dan kecil, berebut untuk meminum air yang berlumpur, tetapi tidak mau meminum air yang bersih dan sejuk itu.
Penafsiran Sang Budha: Pada akhir zaman orang-oarng akan dipenuhi oleh keserakahan dan hawa nafsu. Mereka tidak akan pernah merasa memiliki cukup uang. Mereka tidak menginginkan pekerjaan-peekerjaan yang bergaji kecil tapi halal, dan lebih memilih pekerjaaan yang bergaji banyak walaupun haram. Banyak politisi berebut pengaruh untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan semata-mata karena motivasi uang dan harta benda. Mereka akan berlaku sangat licik dan merupakan sumber korupsi yang menggerogoti negara. Mereka tidak akan menghiraukan betapa kotornya cara yang mereka pergunakan untuk memperoleh keuntungan duniawi tersebut. Keadaan ini akan muncul di setiap penjuru pemerintahan di seluruh dunia. Hal ini kan diperparah lagi dengan mereka yang berebut pengaruh di dewan-dewan rakyat (dalam term Indonesia adalah DPR) untuk memuaskan ambisi mereka atas nama rakyat yang pada akhirnya justru akan menimbulkan kekacauan yang lebih hebat lagi.

9.     Kasyaf Kesembilan
Raja Pasenadi Kosala mendapatkan penglihatan tentang sekelompok orang yang menukarkan kayu wangi yang mahal dan berharga, hanya dengan semangkuk susu asam yang tidak sebanding harganya.
Penafsiran Sang Budha: Di akhir zaman nanti, sekelompok orang akan memperdagangkan ajaran-ajaran sang Budha demi uang. Mereka akan menulis berbagai buku tentang ajaran Budha serta menjualnya sebagai penghidupan mereka. Mereka akan mengajarkan demi sesuatu yang nilainya yang tidak sebanding sebagai gantinya. Kejadian ini merupakan tanda-tanda berakhirnya ajaran sang Budha yang asli.

10.                        Kasyaf Kesepuluh
Raja Pasenadi Kosdala mendapatkan penglihatan tentang sebongkah batu sebesar rumah yang mengapung di permukaan air seperti perahu layar yang kosong. Pada umumnya batu tenggelam di dalam air, namun yang satu ini mengapung sedemikian rupa.
Penafsiran Sang Budha: Pada zaman akhir orang-orang yang tidak bermoral, tidak tahu malu dan menjalani kehidupan dengan benar justru malah menjadi idola dan panutan masyarakat banyak. Mereka akan begitu dikagumi sehingga banyak orang-orang yang mengikuti apa-apa yang diperbuat oleh orang-orang tak bermoral tersebut. Mereka akan banyak memiliki pengikut yang setia dan amat dihormati masyarakat. Sesungguhnya orang-orang ini adalah cerminan dari kondisi akhlak bangsa yang rusak dan merosot kualitas moralnya. Orang-orang menjadi tidak percaya lagi pada para pemuka agama karena mereka yang maju mundur dan tidak bisa dipegang ajarannya.

From an article.

13 comments:

  1. beberapa sudah terjadi.. ketika yang hak dan yang bathil sudah tidak jelas batasannya.. ketika sesuatu tidak ditempatkan sesuai haknya..

    nggak usah jauh-jauh, ronggowarsito juga pernah menuliskan tentang ini

    dalam bahasa jawa juga pastinya :)

    ReplyDelete
  2. aku seneng deh... blog ini isinya tambah bagus aja hari ke hari. soalnya kemaren2, honestly, saya rada ga cocok sama gambar2 yang kamu pajang di blog ini.
    sekarang, ga cuma gambar. tulisanmu juga tambah bagus... :)

    ReplyDelete
  3. nubuat yang menentukan arah dunia. memang kata orang2 tua, orang2 yang tercerahkan mampu menerawang sesuatu yang gak lazim dilihat orang biasa

    ReplyDelete
  4. Nice artikel, pengen baca tapi takut pingsan. heehehe... dari jaman sekolah saya emang paling Oon kalo ada urusan dg sejarah sjaring gini ;)

    ReplyDelete
  5. Nice artikel #gombal
    pengen baca sih tapi takut pingsan, soalnya dr dulu kl pelajaran sejarah sy emang suka mual-mual, saking Oonnya. heeeh :)

    pis ya :)

    ReplyDelete
  6. yah semula itu balik lagi ke masing - masing pribadi dari setiap manusia,mau percaya atau yakin tentang itu semua atau malah sebaliknya
    tapi hendaknya ambil,hal - hal positifnya buat masa sekarang & masa depan terhadap ramalan itu semua

    ReplyDelete
  7. Sidarta memang sorang nabi, bahwa namanya tak ada dalam quran itu bukan soal, nama nabi-nabi yang muncul dalam quran pun belum tentu lebih utama dari yang tak disebut, itu hanya soal kebutuhan saya pikir, sebab quran adalah jalan hidup nabi muhammad. dan jalan hidup budha tak sesuai dengan konteks masyarakat arab pada jaman itu.

    ReplyDelete
  8. infornya lengkap banget sob..

    ReplyDelete
  9. no koment dah gw,, hehehhe,, :)

    ReplyDelete
  10. iya mas gaphe...
    :)
    mungkin cm beda perspektif dan orangnya...
    :P


    makasih Annesya..
    :)


    sepertinya begitu mas rusydi..
    :)

    ReplyDelete
  11. gak bakal pingsan kok syam...
    :)


    bener mas Andy...
    :)


    setuju dengan mas Vip...
    :)


    yoi mas said..
    :)

    ReplyDelete
  12. waduh, jgn ngomongin akhir zaman dulu donk... aku blm siap nih..
    :)
    apakah kalian udh pada siap?

    ReplyDelete
  13. penghuni60: siap gak siap emang bisa siap...??
    :P

    ReplyDelete

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.