Waduk Manggar - Tribun Kaltim |
Pup sambil internetan sudah menjadi gaya hidup.
Sambil menyelam minum air, lebih sehat bila dibandingkan dengan pup sambil
merokok dan lebih menyenangkan bila dibandingkan dengan pup sambil telpon
gebetan ngajak jalan apalagi
dibandingkan dengan pup sambil makan nasi padang lauk kikil sama telor dadarnya
yang aduhai menggoda, tetap lebih baik pup sambil internetan.
Pup akan menyenangkan bila
air mengalir dengan lancar. Berbicara mengenai air, Balikpapan sedang krisis
air. Lebih khususnya air PDAM. Dan nahas, saya adalah salah satu orang yang
bergantung dengan air PDAM. Dan saat saya browsing
sambil pup pada suatu pagi sebelum saya menulis tulisan ini, saya menemukan
berita yang cetar membahana secetar hebohnya Kalijodo dan Bang Ipul.
Jadi begini, PDAM Balikpapan
mengandalkan air dari Waduk Manggar dan beberapa sumur dalam untuk memenuhi
kebutuhan air warga Balikpapan. Dan pada tanggal 15 Februari 2016 melalui
websitenya memberikan pernyataan bahwa air pada waduk Manggar akan bertahan
sampai tanggal 06 Maret 2016 bila hujan tak kunjung reda dan waduk Manggar
mengalami tambahan air. Bagaimana..? Cetar bukan..?
Saya yang sedang pup hampir
saja telek saya masuk kembali. Apa
yang terjadi pada telek yang masuk lagi..? Sangatlah tidak baik bagi
kesehatan. Alhamdulillah setelah saya bujuk dan rayu-rayu sedikit, telek saya berkenan keluar dan pergi
riang gembira. Saya sampai dadah sebelum
menyiram telek saya.
Kembali kepada Waduk Manggar
yang hanya akan bertahan sampai 06 Maret 2016, ada beberapa efek yang bisa
diprediksi. Prediksi ini hanyalah hasil prediksi saya seorang yang bukan
seorang pakar apapun.
Pertama, masyarakat
Balikpapan akan banyak yang terserang sakit perut. Bagaimana tidak, seperti
saya ungkapkan, pup sangatlah membutuhkan air. Tidak afdol kalo hanya
diusap-usap pakai tisu apalagi daun. Akan banyak yang menahan pup daripada
menahan rindu.
Kedua, Balikpapan akan
menjadi kota yang bau. Warganya tidak mandi dan mungkin karena tidak tahan
akhirnya pup tanpa disiram. Dan coba renungkan akumulasi bau WC tiap rumah,
tiap kantor, tiap layanan public yang mengandalkan air PDAM ditambah dengan bau
keringat tubuh manusia. Bias dipastikan sangatlah bau. Merenungkannya saja
sudah bau. Apalagi saya merenungkannya sambil pup dan belum saya siram.
Ketiga, kenyamanan
masyarakat yang sudah berpasangan dan sudah resmi, akan sangat sulit memenuhi
kebutuhan ikuk-ikuknya, alasannya
karena tidak ada air untuk mandi junub. Mau tayamum rasanya kurang seger. Coba
tanya pasangan yang sudah menikah, pasti akan bilang lebih seger mandi setelah ikuk-ikuk. Kalo pasangan yang belum
menikah pasti tidak tahu. Saya yakin seks bebas belum menjadi pilihan. Parahnya
buat para jomblo, tambah ngenes. Udah gak laku, tambah gak laku. Mau ngeceng gaya maksimal terpentok dengan
air. Mau mandi air laut takut menjadi ikan. Masih lebih laku ikan asin daripada
jomblo asin. Iya gak sih..?
Solusinya, mari semua warga
Balikpapan berdoa semoga hujan segera turun dengan deras. Gak papa banjir
dikit, icip-icip jadi warga Ibukota,
siapa tahu ada agenda menjadikan Balikpapan sebagai the next Ibukota. Untuk warga Indonesia diamanapun berada mohon
doakan semoga Balikpapan segera hujan dan waduk Manggar penuh kembali.
Dan saya berdoa dab berharap,
semoga teknologi mengubah air laut menjadi air tawar layak dijual oleh PDAM segera terealisasi. Pembangunan waduk yang baru
pun semoga berjalan lancar. Agar kita dan saya khususnya tidak perlu
ketar-ketir untuk pup kapan pun dan di WC mana pun.
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.