Thursday, 3 March 2016

Mohon Doa

Waduk Manggar - Tribun Kaltim

Pup sambil internetan sudah menjadi gaya hidup. Sambil menyelam minum air, lebih sehat bila dibandingkan dengan pup sambil merokok dan lebih menyenangkan bila dibandingkan dengan pup sambil telpon gebetan ngajak jalan apalagi dibandingkan dengan pup sambil makan nasi padang lauk kikil sama telor dadarnya yang aduhai menggoda, tetap lebih baik pup sambil internetan.

Pup akan menyenangkan bila air mengalir dengan lancar. Berbicara mengenai air, Balikpapan sedang krisis air. Lebih khususnya air PDAM. Dan nahas, saya adalah salah satu orang yang bergantung dengan air PDAM. Dan saat saya browsing sambil pup pada suatu pagi sebelum saya menulis tulisan ini, saya menemukan berita yang cetar membahana secetar hebohnya Kalijodo dan Bang Ipul.

Jadi begini, PDAM Balikpapan mengandalkan air dari Waduk Manggar dan beberapa sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air warga Balikpapan. Dan pada tanggal 15 Februari 2016 melalui websitenya memberikan pernyataan bahwa air pada waduk Manggar akan bertahan sampai tanggal 06 Maret 2016 bila hujan tak kunjung reda dan waduk Manggar mengalami tambahan air. Bagaimana..? Cetar bukan..?


Saya yang sedang pup hampir saja telek saya masuk kembali. Apa yang terjadi pada telek  yang masuk lagi..? Sangatlah tidak baik bagi kesehatan. Alhamdulillah setelah saya bujuk dan rayu-rayu sedikit, telek saya berkenan keluar dan pergi riang gembira. Saya sampai dadah sebelum menyiram telek saya.

Kembali kepada Waduk Manggar yang hanya akan bertahan sampai 06 Maret 2016, ada beberapa efek yang bisa diprediksi. Prediksi ini hanyalah hasil prediksi saya seorang yang bukan seorang pakar apapun.

Pertama, masyarakat Balikpapan akan banyak yang terserang sakit perut. Bagaimana tidak, seperti saya ungkapkan, pup sangatlah membutuhkan air. Tidak afdol kalo hanya diusap-usap pakai tisu apalagi daun. Akan banyak yang menahan pup daripada menahan rindu.

Kedua, Balikpapan akan menjadi kota yang bau. Warganya tidak mandi dan mungkin karena tidak tahan akhirnya pup tanpa disiram. Dan coba renungkan akumulasi bau WC tiap rumah, tiap kantor, tiap layanan public yang mengandalkan air PDAM ditambah dengan bau keringat tubuh manusia. Bias dipastikan sangatlah bau. Merenungkannya saja sudah bau. Apalagi saya merenungkannya sambil pup dan belum saya siram.

Ketiga, kenyamanan masyarakat yang sudah berpasangan dan sudah resmi, akan sangat sulit memenuhi kebutuhan ikuk-ikuk­nya, alasannya karena tidak ada air untuk mandi junub. Mau tayamum rasanya kurang seger. Coba tanya pasangan yang sudah menikah, pasti akan bilang lebih seger mandi setelah ikuk-ikuk. Kalo pasangan yang belum menikah pasti tidak tahu. Saya yakin seks bebas belum menjadi pilihan. Parahnya buat para jomblo, tambah ngenes. Udah gak laku, tambah gak laku. Mau ngeceng gaya maksimal terpentok dengan air. Mau mandi air laut takut menjadi ikan. Masih lebih laku ikan asin daripada jomblo asin. Iya gak sih..?

Solusinya, mari semua warga Balikpapan berdoa semoga hujan segera turun dengan deras. Gak papa banjir dikit, icip-icip jadi warga Ibukota, siapa tahu ada agenda menjadikan Balikpapan sebagai the next Ibukota. Untuk warga Indonesia diamanapun berada mohon doakan semoga Balikpapan segera hujan dan waduk Manggar penuh kembali.


Dan saya berdoa dab berharap, semoga teknologi mengubah air laut menjadi air tawar layak dijual oleh PDAM segera terealisasi. Pembangunan waduk yang baru pun semoga berjalan lancar. Agar kita dan saya khususnya tidak perlu ketar-ketir untuk pup kapan pun dan di WC mana pun.

No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.