Review: Now You See Me (Kini Kau Melihatku)

Mendekatlah. Lebih dekat. Karena semakin kau pikir bisa melihatnya, semakin mudah kau dibodohi. Semakin dekat kau melihat, semakin sedikit kau melihat. Itulah sulap.

Paragraf di atas adalah pembuka film ini. Dan memang benar karena ternyata sulap – dalam film ini, berarti mengalihkan perhatian. Jadi semakin fokus maka semakin mudah ditipu. Disinilah letak seninya sulap. Mudahnya, semakin fokus maka seseorang akan mempercayai bahwa sulap adalah keajaiban dan akan membuat decak kagum, senyuman, tepuk tangan dan hal positif lainnya. Jadi sulap adalah sebuah trik yang digunakan untuk menghibur orang bukan untuk memperdaya, memanfaatkan atau pun mencuri.

Pelajaran dalam film ini adalah jangan sampai anda dibuat menjadi fokus terhadap suatu permasalahan, hal atau bahkan konflik tertentu, tapi lebih bijak melihat segala sesuatunya dari jauh sehingga akan mudah dan mendapatkan gambaran global.  Hal ini mengingatkan dengan sebuah trik politik yang luar biasa, pengalihan isu, atau dalam bahasa kerennya – menurut saya, Wrong Flag. Untuk memudahkan anda memahami mengapa saya menganggap bahwa sulap sama dengan trik pengalihan isu atau Wrong Flag, anda bisa membaca artikel ini.

Well, Now You See Me sebenarnya bercerita tentang aksi balas dendam dengan melakukan perampokan sebuah bank di Paris dengan nilai 3,2 juta Euro dan merampok uang milik sebuah asuransi dengan nilai sekitar  140 juta dollar yang dilakukan oleh empat pesulap jalanan yang berbakat dengan dikendalikan orang di balik layar yang dikenal dengan The Eye.

Cerita bermula dari dikumpulkannya empat pesulap jalanan dengan kartu tarot untuk berkumpul di suatu tempat dan waktu yang sama. Kemudian mereka diberikan sebuah blue print tentang trik sulap yang akan mendatangkan decak kagum. Setahun kemudian mereka muncul melakukan adegan sulap di New York dengan sebutan four horesman. Mereka beraksi dengan menantang penonton untuk menyebutkan nama bank yang akan di rampok. Dan di akhir pertunjukan mereka, mereka menghujani seluruh penonton dengan uang jutaan Euro.

Atas laporan bank di Perancis – bank yang dirampok pada pertunjukan four horesman, polisi menangkap mereka. Namun akhirnya mereka dilepas karena tidak menemukan bukti ilmiah dan alasan selain polisi harus mempercayai sulap, yang sebenarnya tidak masuk akal.

Pertunjukan selanjutnya mereka mencuri uang milik perusahaan asuransi dan mereka langsung membagikannya kepada para penonton langsung ke rekening mereka.

Dan akhirnya mereka memutuskan menghilang di pertunjukan ketiga sekaligus terakhirnya dengan membagikan uang yang ada gambar masing-masing four horesman.

Akhirnya, saya simpulkan, menonton film ini membuat anda kagum bahwa sulap sebenarnya adalah sebuah trik yangsederhana. Namun dengan membiarkan diri anda kagum dan tanpa penasaran bagaimana melakukannya maka akan membuat anda percaya bahwa sulap adalah ajaib dan menghibur.

Selanjutnya, sulap bukanlah untuk mengejar materi dan berbuat jahat. Karena ketika sulap sudah disalahgunakan, pesulap bukanlah pesulap namun panjahat.

Well, ide film ini berbeda dan baru untuk film tentang perampokan.

Kekurangan film ini adalah pengembangan karakter. Bisa dimaklumi karena mungkin sutradara film ini berpikir bahwa para penonton sedang menonton pertunjukan sulap dan memang sulap dan efek serta jalan ceritanya seru dan membuat penasaran karena membuka triknya terakhir. Dan penonton pun akan dibuat penasaran dengan tokoh The Eye karena penonton akan sadar dan mengetahui bahwa tokoh The Eye-nya pada bagian akhir dan ini sebuah kejutan.

Well, film ini bagus dan saya merekomendasikan untuk ditonton, apalagi buat anda pengagum kecantikan Isla Fisher. Film ini mendapatkan nilai 8,5/10.