“Tidak ada aku, hanya ada
kami. Bukan Kamu, melainkan Kita”
sumber |
Samapta apa sih artinya? Apakah
sejenis pelatihan cuma-cuma untuk mencuci otak pesertanya? Atau adalah
pelatihan fisik mental yang secara bertubi-tubi dijejalkan dan dipaksakan dalam
sebuah situasi dan suasana terkondisikan?
Pada suatu masa, manusia hidup
berkelompok. Namun pada saatnya manusia butuh sendiri. Berkreasi, bercinta,
yang butuh suasana individualistik, soliter sekaligus solitude.
Namun, ada saatnya manusia melakukan
berbagai cara untuk mencapai tujuan tertentu dan tujuan bersama. Perlu kesamaan
dan kesukarelaan untuk tak berbeda dengan lainnya. Seragam. Serupa. Kompak.
Di manakah kunci sebuah kereta kencana
bisa melaju kencang? Adalah ketika sang kusir dapat mengendalikan kuda
terlamban untuk menyesuaikan kecepatan dengan kuda lainnya.
Di momentum manakah pemimpin dapat
menjadi teladan bagi rakyatnya? Adalah ketika dapat mengayomi dan melindungi
kepentingan kaum minor, kaum tak berpunya, kaum papa dan kaum terpinggirkan untuk
dapat memiliki kepercayaan diri hidup sekuat tenaga untuk sejajar dengan
kalangan berpunya.
Lalu, mengapa bagi pemuda dan pemudi
pada suatu lembaga pemerintahan biasanya dididik dalam suasana yang berbau
militeristik, budaya kekerasan, nuansa disiplin kaku, dan ketegangan lahir
batin? Apakah itu yang terjadi?
Sejatinya, mental tempe kita perlu
dibentuk menjadi “steak maknyus” sekaligus makcrut dengan panggangan welldone.
Bukan semata-mata rare atau medium. Perlu api yang cukup panas, tangan
terlatih dan jam terbang untuk menghasilkannya. Tidak mudah.
Mental kita bisa ditempa lewat
percobaan-percobaan yang direkayasa. Memangnya siapa sih yang tahu olah mental
itu seperti apa? Kalau olah raga, tentu saja semuanya paham.
Latar belakang budaya yang berbeda,
baik segi keilmuan, ekonomi, pola pikir, kebiasaan, tampang, menyebabkan
timbulnya sebuah simpangan dan perbedaan.
Sebuah organisasi butuh satu arah.
Satu fokus tujuan. Namun, bukan sepanjang waktu harus sama, serupa. Hanya
ketika kita membutuhkannya saja. Rapatkan barisan demi satu tujuan, demi
menghancurkan musuh bersama.
Samapta merupakan salah satu upaya
rekayasa olah mental sekaligus olah raga, dalam arti yang
sebenarnya. Kepemimpinan terbentuk dari sebuah situasi yang tak
pernah diduga-duga. Pengecut dan Pengkhianat dapat dilihat pada suatu
ketika, di mana situasi seakan-akan mengharuskan seseorang berbuat seperti itu.
Samapta adalah laboratorium sosial terhadap masalah-masalah itu.
Bangun pagi, lari. Sebelum sarapan,
lari. Pergi belajar, lari. Mau makan siang, lari, setelah makan,
lari. Sebelum mandi, lari. Setelah makan malam, lari. Sebelum tidur, lari.
Waktu terasa tak pernah cukup. Makan
hanya sementara, mandi seperti capung, merayap di kubangan sawah,
bercakap-cakap dibatasi, mengantuk tak diijinkan, dan saatnya tidur terasa
nikmat luar biasa.
Tekanan mental, hati ciut, fisik
lelah, harga diri dikerdilkan, dinisbikan, ditiadakan, adalah rekayasa dalam
kesamaptaan.
“Tidak ada aku, hanya ada
kami. Bukan Kamu, melainkan Kita.”
Selamat bersamapta teman-teman.
Menunggu giliran saya.
Sumber: http://kopidangdut.org/2007/12/14/samapta/
Duh...aku pribadi kurang tapi suka kesamaptaan soalnya menguras fisik dan tenaga. Pengennya sih yang mudah dan simple2 saja
ReplyDeletehahhaaa...
Deletepadahal hidup ini tidak mudah kawan..
:)
yah, dikirain bikinan sendiri :D
ReplyDeletesoalnya belum samapta jd belum tau rasanya..
Deletebesok kalo udah samapta saya ceritain..
:)
oke. di tunggu ceritanya mas :D
Deletesiap mbak..
Deletelha, ane kira ini cerita pengalaman abg selama samapta.. udah samapta ato belum nih?
ReplyDeletehampir samapta..
Deletenunggu kloter saja nii..
:)
Belum samapta toh :
ReplyDeletehampir mas...
Delete:)
SAMAPTA itu singkatan, kan? kepanjangannya apa?
ReplyDeletehmmm..
Deletekasih tau ga ya..??
jadi ingat waktu masih gabung di sar dulu
ReplyDeletemasuk arena pelatihan merupakan hal yang paling menyebalkan dan penuh penyiksaan. namun begitu upacara penutupan selesai, rasanya berat banget untuk meninggalkan kawah candradimuka...
hehe aneh...
waaah mas rawins pernah juga taah....
Deletekereen donk..
tapi manfaatnya luar biasa ya, memang kalo liat dari pelatihanya mungkin banyak orang enggan bergabung.
ReplyDeleteya biasanya emang kalo liat langsung jiper tp kalo udah ngerasain dan lulus,,ada kepuasan tersendiri..
Delete:)
pasti habis samapta nanti tulisan ente jadi berubah hehehe
ReplyDeletehmmm....
Deletekita lihat saja...
program yg keren :)
ReplyDeletepernahkah ikutan bang TC..??
DeleteSamapta mempunyai tujuan mendidik mental. Agar kita siap menjadi pemimpin. Tahan banting dalam kondisi apapun.
ReplyDeletesiap..!
DeleteSamapta? :O
ReplyDeleteo o o
Deleteoh itu toh samapta
ReplyDeleteiya qaqa...
Deletesetau aku dulu Samapta itu terkait banget dengan tentara2an dan polisi2an. hehehe:D
ReplyDeleteya kan emang militer...
Delete:)
Jadi.. kapan giliranmu utk ikut samapta ?
ReplyDeletePasti seru tuh....
sebantar lagi mbak..
Delete:)
pelatihan fisik dgn kkerasan aku ga terkesan
ReplyDeletehmmmm.....
Deleteknp bang..?
.. wachhhhh,, ntar kalo pas pelatihan jangan lupa untuk cerita ya?!? cz aq pengen tau prosesnya kayak apa. he..86x ..
ReplyDeleteoke insya allah ntar diceritain...
Delete:)
tidak ada aku, adanya kami, bukan kamu tapi kami.... #so Sweett
ReplyDeletesamapta itu kalau secara sederhana mungkin bisa diartikan sebagai orientasi sebelum memasuki tempat belajar yang baru (mos, ospek) agar punya paham satu tujuan dalam organisasi tertentu
yah kira-kira mungkin seperti itu bung...
Delete:)