SUMBER |
Di saat galau, mencoba mengenang kisah dan cerita
teman-teman.
Lisman adalah panggilan akrab sang pemilik kos. Kos
berwarna pink dengan model rumah panggung terbuat secara semi permanen.
Tiang-tiangnya terbuat dari kayu kokoh asli Kalimantan dan beberapa cor,
lantainya berkeramik. Kosan ini mendapatkan namanya di kalangan anak PD I BC
saat angin bertip kencang dan hujan disertai angin serta saat malam hangat
penghuni kosan yang sudah bersuami istri.
Deritan condongnya serasa gempa sedang datang namun
sayangnya Kalimantan adalah pulau di Indonesia yang melewatkan goyangan gempa
karena bukan bagian bagian dari deretan gugusan gunung berapi. Tiang penyangga
berderit dan tembok serasa bergerak-gerak, lampu dan kipas angin gantung bergoyang
pada poros kabel dan gantungannya. Seluruh penghuni rumah berdoa dan doanya
selalu terkabul. Rumah tetap berada pada tempatnya, tidak terlihat geseran atau
condongan. Hanya kesan akan ambruk tercetak di dalam pikiran.
Sedangkan ketika ada pasangan suami istri yang sedang
melakukan kegiatan kehangatan maka efeknya sangat mematikan untuk anak PD I BC.
Efeknya bukan lagi tiga dimensi namun sudah sampai pada empat dimensi, sampai
dapat ikut merasakan geloranya, panasnya dan tentu saja goyangannya. Kegiatan
main game terhenti apalagi kegiatan belajar. Yang sedang tidur saja bisa
langsung berdiri apalagi yang sudah berdiri. Semua anak PD I BC horny.
O ya, anak PD I BC penghuni kosan bergoyang adalah
Harris, Lucky, Liko, Dhabitz, Nando dan Ichimoets. Harris secara tidak langsung
dituakan di kos bergoyang. Bukan karena tua umurnya tapi memang Harris selalu
dituakan. Harris juga ketua di kelas A PD I BC.
Harris adalah pria asli kelahiran Brebes. Telor asin
dan bawang adalah oleh-oleh khas bawaannya. Harris adalah pria yang sudah
terbiasa hidup jauh dengan orang tua. Harris sebelum hijrah jauh ke Kalimantan
pernah mondok, memperdalam ilmu agama di sebuah pesantren.
Lucky adalah pria yang selalu beruntung. Lucky jago
main voli. Lucky adalah pria asli tinggal di Tangerang. Namun lucky mempunyai
kakek nenek di Muntilan, Magelang.
Liko adalah pria imut sebenarnya. Mukanya masih polos
dan terihat seperti anak-anak walaupun pikirannya adalah pikiran orang dewasa.
Orang akan sulit percaya jika Liko adalah anak PD I BC. Liko adalah bandar
pulsa yang bisa dihutang. Harga pulsanya adalah harga bersahabat. Pulsanya bisa
dipesan melalui sms dan bisa dibayar pakai uang logam lima ratusan. Liko adalah
pria asli ibu kota, Jakarta.
Dhabitz adalah satu-satunya pria berasap di kosan
bergoyang. Gaul. Asli Tangerang. Salah satu fans fanatiknya Arsenal. Merasa
terluka saat Samir Nasri pindah kosan dan Fabregas pindah negara.
Besar dan batak adalah ciri khas Nando. Tenaganya
sebesar tubuhnya. Jago basket dan tergila-gila dengan basket. Basket adalah
hobinya. Laptopnya berisi sesuatu yang berhubungan dengan basket. Walaupun
orang batak namun Nando mengahabiskan masa kecil dan remajanya di Tangerang.
Ichimoets. Namanya aneh, orangnya aneh. Jago makan
banyak apalagi saat di acara syukuran, pengajian atau selamatan. Ambisius dan
selalu menatap masa depan. Memiliki KTP Tangerang.
Kosan bergoyang sangat kompak, korsa bahasa di PD I
BC. Berangkat sekolah bersama. Belajar bersama dan main game bersama. Mereka
juga makan bersama. Mereka adalah pelanggan setia tagor. Tagor tutup masalah
datang. Tagor buka hatipun senang. Mereka menerapkan piket. Seperti
bersih-bersih kosan, membeli makanan, membeli air dan lain sebagainya. Kebersamaan
adalah kebiasaan mereka.
Ingat masa-masa di kos-kosan dulu ..^^
ReplyDeleteberarti struktur bangunan kos nya sewaktu membangun nya tdk memperhitungkan afek beban bergoyang manusia kali ya,, hehe
ReplyDeleteEh iya namanya aneh ichimoets~
ReplyDeletewkakakaka..
ReplyDeletegak jauh bda ma kondisi kosanq :D
wah kehidupan anak kos yang penuh lika liku yah? :P
ReplyDeletesepertinya begitu....
ReplyDeletenamun kokoh mas kahfi...
bagaikan bambu yang bergoyang namun tidak patah..
:)
iya mbak Una...
mau kenlan...?
:P
hohoho....
ReplyDeleteternyata mas galau sama saja...
:P
heem mas nuel...
mas nuel ga ngekoskah...??
:P
Kekuatan pikiran bisa menggoyangkan bangunan. :D
ReplyDeletengahahah masa2 ngekos indah sekali... :D
ReplyDeletemas asop bisa aj...
ReplyDelete:P
iya mbak annesya...
:)
kagak ... pulang pergi has...
ReplyDeletesayang bgt sob aku blm ngrasain jd anak kos...
ReplyDeleteapalagi yg bs bergoyang... :D
goyangnya goyang apa sob?goyang gayung bkn? hehe
dah dipajang ya awardnya?karena gak diposting jd cm 1 backlink aja utkmu sob..sesuai janjiku..
sama sob, buka blogmu jg beraaat.
lah sob :D
ReplyDeletebua ngibur diri sblum UAS harus dengan goyangan :D
waah deket rumah ya mas nuel kampusnya....
ReplyDelete:)
makasih penghuni 60 atas backlinknya....
:)
bisa tambah galau tu mas galau...
:P
rameee yah....
ReplyDeletehehehe, suram buram banget kosannya? tapi mayanlah bakal ada cerita buat anak cucu kelak wohohohoho ^^v
ReplyDeleteiyo ramee mbak jiah....
ReplyDelete:P
yups bener mbak kaoskakiungu....
:)
wah jadi ingat zaman dulu...hehehhe
ReplyDeletesalam hangat dari blue
salam hangat jg blue....
ReplyDelete:)
hahahahha.. kosan anak laki-laki suka bergoyang rupanya.. :D
ReplyDeleteada danddutan kosan nya bergoyang :p
ReplyDeletepengen cepet kuliah euy pengen ngekos :D
Ngerasakan gempa kadang2 memberi trauma juga bagi sebagian orang, dulu waktu saya di Padang....kadang2 jadi menu keseharian. Tapi sejak tinggal di Balikpapan Alahamdulillah udah pernah ngerasaka rumah bergoyang lagi.
ReplyDeletemakasih ya kunjungannya.
jadi kangen ngekost :D apalagi kalo inget masa-masa sengsara dompet menipis :D
ReplyDeletesepertinya semua kostan sama ya gak ada bedanya beda jauh sama kondisi rumah sendiri
ReplyDeleteDitunggu kunjungan baliknya ya ke http://century21.co.id
wah itu berarti gak kuat tuh kos kosannya. masa ampe goyang gitu.
ReplyDeletekosan campuran kok mbak dhenok sebenere...
ReplyDelete:P
ngekos tu ga enak lho dek aul...
:P
sama-sama mbak hariyanti...
:)
saya ogah mas igum...
ReplyDelete:P
ah masak mas dijual rumah...
:P
emng desainnya kok mbak SCB...
:P
biar asyiik....
seru ya tinggal di kos kosan :)
ReplyDeletewalaupun kehidupan kosa pernah liku liku tapi anak selalu happy :D
ReplyDeleteoh ya sob ada award buat ente di jemput ya
ReplyDeleteada award buat ente mampir ya
ReplyDeleteiyalah mbak el...
ReplyDeletembak ely udah pernah tinggal di kos blm...??
:P
oke mas wahid...
:)
wah... inget waktu ada gempa dulu,
ReplyDeletesungguh mendebarkan rasanya...
betul mas farobi....
ReplyDelete:)
efek 4 dimensi itu loh bikin ngakak hahaha :D
ReplyDeletebelom pernah ngerasain yang begituan :3