Wednesday, 16 January 2013

“Rintisan Sekolah Berbayar Internasional” Telah Tiada

sumber


Mari kita ucapkan innalilahi wainnailahi rajiun bersamaan dengan tiadanya RSBI. Dibilang senang RSBI dibubarkan, ya memang senang.

RSBI sudah melanggar hak konstitusional karena hanya mereka yang “berduit” yang mampu sekolah di RSBI. Padahal pendidikan adalah hak sebagai warga negara. Hak warga negara sudah tidak sama lagi sejak RSBI ada. Jokowi sendiri menilai RSBI adalah mahal dan belum tentu hasilnya bagus.

RSBI merupakan jelmaan dari komersiliasi pendidikan. Para orang tua yang kaya diperas dan mereka senang. Karena anaknya bisa dibanggakan lebih tepatnya disombongkan. Anaknya dibanggakan dan disombongkan  bukan karena kualitas anaknya namun karena anaknya mengenyam fasilitas yang “wah” dalam dunia pendidikan. Dengan diajar guru lulusan magister, komunikasi di kelas dengan menggunakan bahasa inggris, belajar sampai jam 4 sore, PR setiap hari ada, luar biasa.


RSBI juga telah menurunkan derajat Bahasa Indonesia, karena dengan RSBI menggunakan bahasa asing (bahasa inggris) sebagai komunikasi di kelas. Lalu mau dibawa kemana bahasa Indonesia? Jangan heran jika ada orang Indonesia lebih jago bahasa inggris dari pada bahasa indonesia.

MK telah dengan bijak membubarkan RSBI. Semoga pembubarannya tidak menjadikan para orang tua kaya menjadi kecewa ataupun tersiksa.

Pendidikan zaman dahulu, sebelum RSBI malah lebih bagus. Orang tua tidak hanya menitipkan anaknya untuk diajar di sekolah kemudian menyombongkannya namun orang tua bisa berperan lebih dari sekedar ayah biologis. Orang tua bisa menjadi orang tua seutuhnya, baik sebagai pembimbing secara psikologis ataupun sosiolgis. Kadang kala anak lebih butuh kasih sayang ketimbang materi dan fasilitas.

Referensi:
http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/08/mk-rsbi-bubar-522610.html

29 comments:

  1. Syiipp saya juga salah satu yang mendukung bubarnya RSBI, but kurikulumnya bagus tapi dengan biaya yang rendah cos dari APBD/APBN aja.

    ReplyDelete
  2. bagus banget deh kalo dihapuskan

    ReplyDelete
  3. betul. Yg dibutuhkan itu pemerataan pendidikan bagi smua warga negara. Ga pandang miskin ato kaya. Smua berhak atas pendidikan yg layak. Jgn mentang2 banyak duit bs dpt fasilitas lbh. Sedangkan yg miskin, yg dipelosok, dpt pendidikan ala kadarnya aja :(

    ReplyDelete
  4. RSBI hanya membedakan kaya dan miskin

    ReplyDelete
  5. Gw sih kalaupun mampu sekolah di sekolah internasional ttep gak mau lah sekolah disana. Soalnya ngomongnya bhasa ingris,, wkwwkwk.. mending sekolah negeri pake bahasa persatuan sama bhasa daerah,, huahua

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalaupun mampu jg ogah saya,,ogah balik ke masa sekolah,,hahhahhaa......
      :P

      Delete
  6. bener banget, kak. untung RSBI sekarang udah ditiadakan. Dulu adekku di RSBI biayanya berlipat-lipat banget, apalagi ada 2, jadi mikir buat bayarnya. huhu... Ya, ditunggu aja apa yang akan dilakukan oleh dinas pendidikan untuk mengganti kurikulum yang sudah amburadul itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahhaa....
      apa aksi dinas pendidikan ya.??
      kita tunggu setelah iklan komersial berikut ini...
      :P

      Delete
  7. Kalau ane emang nggak setuju dengan sekolah berstandar internasional. kasihan anak yang kurang mampu. kalau bertaraf internasional tapi di biayai pemerintah atau gratis, baru setuju deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmmm....
      harusnya pendidikan emng hak segenap warga negara...
      :)

      Delete
  8. sekolah aja udah komersil gitu ya.

    ReplyDelete
  9. wah, malahan ane ngga tau itu RSBI, cuma pernah liat di berita aja, kalo RSBI di buabrkan itu aja..

    salam kenal ya, salam blogger..

    mari mampir, mari bersilaturahmi ^_^

    ReplyDelete
  10. iya mas bro RSBI itu kurikulum gak jelas dan mahal banget biayanya gak jelas goalnya apa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ya...
      aq ga tau banget sebenarnya soal biayanya...
      :P

      Delete
  11. gak usah heran juga yah Cinta laura omongnya kayak gitu.... dan masihb banyak cinta laura-cinta laura lainnya gara-gara RSBI dan sekolah2 internasional lainnya... Mikha Tambayong aja kebanyakan ngomong di talkshow pake bahasa inggris, padahal gak ada turunan bulenya dah... -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. aah jangan ngomongin mikha gitu donk mas nuel,,tersinggung niii..
      hahhaaa...
      :P

      Delete
  12. dari awal dirintisnya RSBI ini saya kurang setuju, terkesan di istimewakan selain itu biaya yang yang selangit

    ReplyDelete
    Replies
    1. biayanya yg selangit ya..??
      mutunya gmn..?

      Delete
    2. soal mutu belum pernah kedengeran siswa siswi dari RSBI berprestasi

      Delete
    3. hohoho.....
      kalo begitu berarti apa donk..?

      Delete
  13. rsbi : rintisan sekolah yang nyata-nyata berlawanan dengan UUD45 bahwa "setiap warga negara berhak medapat pendidikan yang layak"

    ReplyDelete
  14. rsbi itu 'produk gagal' yang sebenernya udah pernah diterapkan di malaysia, dan malaysia justru balik ke kurikulum sebelumnya setelah diriset ternyata nilai pelajarnya anjlok akibat kendala bahasa.
    Harusnya kemendiknas sebelum menerapkan rsbi udah 'telponan' ke negara2 lain untuk didiskusikan. Untuk anak jangan coba-coba. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaah pantesaann...
      nyontek negara laen siiihh..
      wah Kementerian Pendidikannya senengnya coba2....
      :P

      Delete

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.