sumber |
Mari kita ucapkan innalilahi
wainnailahi rajiun bersamaan dengan tiadanya RSBI. Dibilang senang RSBI
dibubarkan, ya memang senang.
RSBI sudah melanggar hak
konstitusional karena hanya mereka yang “berduit” yang mampu sekolah di RSBI.
Padahal pendidikan adalah hak sebagai warga negara. Hak warga negara sudah
tidak sama lagi sejak RSBI ada. Jokowi sendiri menilai RSBI adalah mahal dan
belum tentu hasilnya bagus.
RSBI merupakan jelmaan dari
komersiliasi pendidikan. Para orang tua yang kaya diperas dan mereka senang.
Karena anaknya bisa dibanggakan lebih tepatnya disombongkan. Anaknya
dibanggakan dan disombongkan bukan
karena kualitas anaknya namun karena anaknya mengenyam fasilitas yang “wah”
dalam dunia pendidikan. Dengan diajar guru lulusan magister, komunikasi di
kelas dengan menggunakan bahasa inggris, belajar sampai jam 4 sore, PR setiap
hari ada, luar biasa.
RSBI juga telah menurunkan
derajat Bahasa Indonesia, karena dengan RSBI menggunakan bahasa asing (bahasa
inggris) sebagai komunikasi di kelas. Lalu mau dibawa kemana bahasa Indonesia?
Jangan heran jika ada orang Indonesia lebih jago bahasa inggris dari pada
bahasa indonesia.
MK telah dengan bijak membubarkan
RSBI. Semoga pembubarannya tidak menjadikan para orang tua kaya menjadi kecewa
ataupun tersiksa.
Pendidikan zaman dahulu, sebelum
RSBI malah lebih bagus. Orang tua tidak hanya menitipkan anaknya untuk diajar
di sekolah kemudian menyombongkannya namun orang tua bisa berperan lebih dari
sekedar ayah biologis. Orang tua bisa menjadi orang tua seutuhnya, baik sebagai
pembimbing secara psikologis ataupun sosiolgis. Kadang kala anak lebih butuh
kasih sayang ketimbang materi dan fasilitas.
Referensi:
http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/08/mk-rsbi-bubar-522610.html
Syiipp saya juga salah satu yang mendukung bubarnya RSBI, but kurikulumnya bagus tapi dengan biaya yang rendah cos dari APBD/APBN aja.
ReplyDeletehahhaaa........
Deletesyukuran pastinya ya....
:)
bagus banget deh kalo dihapuskan
ReplyDeletebetul. Yg dibutuhkan itu pemerataan pendidikan bagi smua warga negara. Ga pandang miskin ato kaya. Smua berhak atas pendidikan yg layak. Jgn mentang2 banyak duit bs dpt fasilitas lbh. Sedangkan yg miskin, yg dipelosok, dpt pendidikan ala kadarnya aja :(
ReplyDeletehmmmm....
Deletebravooo..
:)
RSBI hanya membedakan kaya dan miskin
ReplyDeletehmmm....
Deleteiyakah..?
Gw sih kalaupun mampu sekolah di sekolah internasional ttep gak mau lah sekolah disana. Soalnya ngomongnya bhasa ingris,, wkwwkwk.. mending sekolah negeri pake bahasa persatuan sama bhasa daerah,, huahua
ReplyDeletekalaupun mampu jg ogah saya,,ogah balik ke masa sekolah,,hahhahhaa......
Delete:P
bener banget, kak. untung RSBI sekarang udah ditiadakan. Dulu adekku di RSBI biayanya berlipat-lipat banget, apalagi ada 2, jadi mikir buat bayarnya. huhu... Ya, ditunggu aja apa yang akan dilakukan oleh dinas pendidikan untuk mengganti kurikulum yang sudah amburadul itu.
ReplyDeleteahhaa....
Deleteapa aksi dinas pendidikan ya.??
kita tunggu setelah iklan komersial berikut ini...
:P
Kalau ane emang nggak setuju dengan sekolah berstandar internasional. kasihan anak yang kurang mampu. kalau bertaraf internasional tapi di biayai pemerintah atau gratis, baru setuju deh.
ReplyDeletehmmm....
Deleteharusnya pendidikan emng hak segenap warga negara...
:)
sekolah aja udah komersil gitu ya.
ReplyDeletehmmm....
Deleteiya ya..??
wah, malahan ane ngga tau itu RSBI, cuma pernah liat di berita aja, kalo RSBI di buabrkan itu aja..
ReplyDeletesalam kenal ya, salam blogger..
mari mampir, mari bersilaturahmi ^_^
salam kenal..
Delete:)
iya mas bro RSBI itu kurikulum gak jelas dan mahal banget biayanya gak jelas goalnya apa
ReplyDeleteiya ya...
Deleteaq ga tau banget sebenarnya soal biayanya...
:P
gak usah heran juga yah Cinta laura omongnya kayak gitu.... dan masihb banyak cinta laura-cinta laura lainnya gara-gara RSBI dan sekolah2 internasional lainnya... Mikha Tambayong aja kebanyakan ngomong di talkshow pake bahasa inggris, padahal gak ada turunan bulenya dah... -_-
ReplyDeleteaah jangan ngomongin mikha gitu donk mas nuel,,tersinggung niii..
Deletehahhaaa...
:P
dari awal dirintisnya RSBI ini saya kurang setuju, terkesan di istimewakan selain itu biaya yang yang selangit
ReplyDeletebiayanya yg selangit ya..??
Deletemutunya gmn..?
soal mutu belum pernah kedengeran siswa siswi dari RSBI berprestasi
Deletehohoho.....
Deletekalo begitu berarti apa donk..?
rsbi : rintisan sekolah yang nyata-nyata berlawanan dengan UUD45 bahwa "setiap warga negara berhak medapat pendidikan yang layak"
ReplyDeletehmmm....
Delete;)
rsbi itu 'produk gagal' yang sebenernya udah pernah diterapkan di malaysia, dan malaysia justru balik ke kurikulum sebelumnya setelah diriset ternyata nilai pelajarnya anjlok akibat kendala bahasa.
ReplyDeleteHarusnya kemendiknas sebelum menerapkan rsbi udah 'telponan' ke negara2 lain untuk didiskusikan. Untuk anak jangan coba-coba. :)
Yaah pantesaann...
Deletenyontek negara laen siiihh..
wah Kementerian Pendidikannya senengnya coba2....
:P