Mencontek: Awal Menjadi Koruptor

Pada sebuah media ditulis, “Para pelajar ini nekat mencontek karena hanya ada 2,6 juta kursi mahasiswa baru untuk pelajar lulusan sekolah menengah yang jumlahnya mencapai 9,5 juta.”

Ada juga sebuah cerita seorang pelajar nekat mencontek demi menjadi yang terbaik. Tapi masa sih…??

Sepertinya bukan salah bila negeri ini dipenuhi dengan para koruptor. Sejak muda, sistem pendidikan yang disediakan telah menjadikan ketidakjujuran terbangun secara kuat dalam diri. Sistem penilaian yang lebih mengutamakan otak pengingat, menjadikan sebagian besar siswa yang belum mampu membangun sistem mengingat dan sistem etika dan moral yang dimiliki, memerlukan alat bantu (contekan).

Membatik, sebagai sebuah pola yang umumnya diterapkan. Baik membatik di atas meja, dinding, secarik kertas, hingga di balik pakaian ataupun di bagian tubuh. Ketika ini kemudian terjadi secara berulang, dua hal yang telah dimatikannya, Kejujuran dan kreatifitas. Apakah benar mencontek akan mematikan kejujuran dan kreatifitas atau malah sebaliknya?? Membuat pelakunya semakin ahli dalam hal menipu dan berkamuflase.

Dan zaman semakin maju, menjadikan HP bisa menjadi sarana “membatik”.

Hingga saat ini kemudian, korupsi telah menjadi budaya, lebih dikarenakan paham ketidakjujuran telah mendarah daging. Ketidakjujuran menyatu dalam setiap aliran darah dan napas kehidupan. Hasilnya adalah kapasitas menjadi seorang koruptor menjadi semakin mapan dan dikuasai secara maksimal dan semakin canggih. Akhirnya, hanya mereka yang belum punya kesempatan yang tidak akan korupsi.

Tak penting menjadi jujur ! itulah kata-kata mutiara koruptor dan calon-calonnya.

Siapa sih yang belum pernah mencontek..?? siswa yang pintar di sekolah..? yang benar..?

Mencontek adalah kebudayaan yang membuat manusia berevolusi menjadi manusia yang tidak jujur. Dan dari situlah akan muncul kejahatan lain yang lebih tidak bermoral lagi dari sekedar tidak jujur. Pantas Iblis mengajukan pensiun dini kepada Tuhan, ni ceritanya.

Iblis: Ya Tuhan hamba minta pensiun dini saja…..

Tuhan: Kenapa kamu minta pensiun padahal kamu yang minta untuk selalu menggoda manusia…..?

Iblis: Hamba minta ampun ya Tuhan, amit amit sekarang kelakuan manusia sudah melebihi Iblis, hamba kuatir justru hamba yang tergoda oleh manusia.... Makanya hamba minta pensiun dini aja...
Manusia berzina, yang enak dia, yang di salahkan hamba. Manusia korupsi, dia yang menikmati, katanya digoda hamba. Yang paling sedih, tiap musim haji hamba di lempari batu oleh berjuta juta manusia di Mekah, padahal yang melempari itu kawan hamba juga. Minta ampun!! Ya Tuhan, hamba tak menyesal pensiun dini.....!!!

Ckckckck…..jangan sampai manusia menjadi Iblis dan menggoda Iblis untuk menjadi Iblis.

Namun ada sedikit kejujuran yang tertulis di facebook seorang mahasiswa PD I Kepabeanan dan Cukai,

Muhamad Fhad Maulana

Nilai yang baik adalah nilai yang didapatkan dari NIAT yang baik,dengan CARA yang baik dan DOA yang baik....
Semoga lulus 100% ok,,,,
Lulus dengan jujur pastinya....

So pasti, STAN dan Kemenkeu menjaga kejujuran, insyallah. Amiin.