Ramdhania El Hida - detikFinance
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui dirinya tidak bisa membuat para alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang menjadi pegawai di Kementerian Keuangan bisa sekaya Gayus Tambunan. Tapi Sri Mulyani berjanji mereka dapat hidup dan menghidupi keluarganya dengan normal.
"Saya memang tidak bisa buat mereka (alumni STAN yang menjadi pegawai Kemenkeu) sekaya Gayus, tapi hidup descent, tidak kaya sekali, tapi tidak dianggap miskin. Bisa menghidupi anak secara normal, dihormati, dihargai. Seluruh reformasi di Kemenkeu desainnya untuk itu," tegasnya dalam sambutan pada acara Ikanas di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (5/5/2010).
Namun, Sri Mulyani menilai harapan hidup descent itu tidak menjamin seluruh pegawainya tidak melakukan korupsi. Menurutnya, ada saja manusia yang hidup hanya sekadar hidup, asal dia kaya, populer, dan tidak peka.
"Tapi hidup itu tidak menjamin orang tidak korupsi, bahkan mereka sering dikagumi karena mereka terkadang royal. Dia nyumbang tapi habis itu dia ambil yang lebih gede lagi. Jadi jangan kita tempatkan orang-orang itu pada tempat yang mulia," jelasnya.
Sri Mulyani yakin masih banyak orang yang ingin berbagi nilai-nilai yang baik dalam komunitas.
"Prinsip yang baik yaitu tanggung jawab, ketaatan hukum,tenggang rasa. Dari sisi governance, entitas sebagai perusahaan, korporasi,seperti Depkeu, disclosure-nya melalui laporan keuangan," ujarnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani mengharapkan para pegawainya bisa memberikan nilai-nilai tersebut dalam masyarakat.
"Buktikan Anda punya dignity,jangan mau dikalahkan hanya karena satu Gayus merusak belanga kita, dan jangan merasa bersalah, toh kita nggak dapat uangnya juga. Jangan malu menyebut Anda alumni STAN," tegasnya.
"Saya memang tidak bisa buat mereka (alumni STAN yang menjadi pegawai Kemenkeu) sekaya Gayus, tapi hidup descent, tidak kaya sekali, tapi tidak dianggap miskin. Bisa menghidupi anak secara normal, dihormati, dihargai. Seluruh reformasi di Kemenkeu desainnya untuk itu," tegasnya dalam sambutan pada acara Ikanas di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (5/5/2010).
Namun, Sri Mulyani menilai harapan hidup descent itu tidak menjamin seluruh pegawainya tidak melakukan korupsi. Menurutnya, ada saja manusia yang hidup hanya sekadar hidup, asal dia kaya, populer, dan tidak peka.
"Tapi hidup itu tidak menjamin orang tidak korupsi, bahkan mereka sering dikagumi karena mereka terkadang royal. Dia nyumbang tapi habis itu dia ambil yang lebih gede lagi. Jadi jangan kita tempatkan orang-orang itu pada tempat yang mulia," jelasnya.
Sri Mulyani yakin masih banyak orang yang ingin berbagi nilai-nilai yang baik dalam komunitas.
"Prinsip yang baik yaitu tanggung jawab, ketaatan hukum,tenggang rasa. Dari sisi governance, entitas sebagai perusahaan, korporasi,seperti Depkeu, disclosure-nya melalui laporan keuangan," ujarnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani mengharapkan para pegawainya bisa memberikan nilai-nilai tersebut dalam masyarakat.
"Buktikan Anda punya dignity,jangan mau dikalahkan hanya karena satu Gayus merusak belanga kita, dan jangan merasa bersalah, toh kita nggak dapat uangnya juga. Jangan malu menyebut Anda alumni STAN," tegasnya.
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.