Tuesday 14 December 2010

Makna Gerakan Shalat



Shalat adalah ibadah yang dijalankan lima waktu (wajib) oleh orang Islam disamping ibadah yang lain. Shalat dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam yang di dalamnya terdapat rukun dan bacaan agar sah shalat tersebut. Shalat dilakukan dengan benar dan tu’maninah (tenang dan khusyu).
Saya akan mencoba berbagi, pertama tentang makna shalat dari sisi kesehatan (saya unduh dan edit dari http://www.eramuslim.com/konsultasi/motivasi/makan-gerakan-sholat.htm) dan dari sisi simbolis (saya dengar dari seorang ustadz di sebuah pengajian).

Makna Dari Sisi Kesehatan
Hikmah gerakan shalat, antara lain, dalam buku “Mukjizat Gerakan Shalat” (oleh Madyo Wratsongko MBA) mengungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).
Sabda Rasulullah SAW dalam sebuah kisah, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah."
Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk. Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Maknanya adalah pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Ketika ruku’, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqqash). Maknanya adalah ruku’ yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud.
"Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak." Maknanya adalah saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
"Selepas itu, sujudlah dengan tenang." Maknanya adalah bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.
"Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang". Maknanya adalah cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!
Demikianlah antara lain makna dari gerakan shalat, terutama ditinjau dari sisi kesehatan.

Makna Dari Sisi Simbolis
Shalat dimulai dengan takbiratul ikhram, yaitu kedua tangan mengangkat  tangan,mengucapkan Allahuakbar (Allah Maha Besar) sambil menghadap ke arah kiblat. Maknanya adalah penyerahan diri kepada Allah dan membesarkan-Nya, ibaratnya seperti tentara yang menyerah kepada musuhnya,yaitu mengangkat tangan dan mengahadap kiblat.
Kemudian membaca KABIERAW WALHAMDULILLAHI KATSIERA. WASUBHANALLAHI BUKRATAW WA-ASHILA.
WAJJAHTU WAJHIA LILLADZIE FATHARAS SAMAWATI WAL ARDLA HANIEFAN MUSLIMAWWAMA ANAMINAL MUSYRIEKIEN. INNA SHALATI WANUSUKI WAMAHYAYA WAMAMATI LILLAHI RABBIL’ALAMIEN. LASYARAKIEKA LAHU WABIDZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIEN.
Artinya :
Maha besar Allah, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan sore.
“ Saya menghadapkan muka saya kepada Tuhan pencipta langit dan bumi dengan rendah hati dan sejujur-jujurnya sebagai seorang muslim, bukan sebagai seorang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya. Begitulah saya diperintah, dan saya sebahagian dari orang islam.

Setelah menyerah, selanjutnya memuji Allah dengan sejujur-jujurnya dari hati yang paling dalam.
Kemudian membaca al-fatihah, BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIM.
ALHAMDU LILLAHI-ROBBIL ‘ALAMIN. ARRAHMA NIRRAHIM. MALIKI YAUMIDDIN. IYYAKA NA’BUDU WAIYYA-KANASTA’IN IHDINASH-SHIRA-THAL MUSTAQIM, SHIRATHALLADZINA AN’AMTA’ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUBI ‘ALAIHIM. WALADL DLAALLIIN, AMIN
Artinya :
“ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mulah aku menyembah, dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat.
Selanjutnya kita meminta tolong untuk diberi petunjuk dan nikmat.
Kemudian ruku’, membaca SUBHAANA RABBIYAL ADZIIMI WABIHAMDIHII
Artinya :
“Mahasuci Allah Maha Agung serta memujilah aku kepadaNya.

Disini dapat diibaratkan seperti rakyat jelata bertemu dengan pejabat atau hamba bertemu dengan tuannya dengan simbol membungkukkan badan. Di Jepang ini adalah suatu kebudayaan untuk saling menghormati. Dan perhatikan doa yang dibaca. Sungguh suatu penghormatan tinggi untuk sesuatu yang Maha Suci.
Kemudian i’tidal, membaca SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Artinya :
Allah mendengar orang yang memujiNya.
Tuan yang baik akan selalu mendengar pujian dan mengerti pujian dari hambanya. Begitu juga dengan Allah.
Selanjutnya sujud, membaca “ SUBHAANA RABBIYAL A’LAA WABIHAMDIHII.
Artinya :
“ Maha Suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya.”

Sewaktu sujud, kepala dan muka berada pada titik terendah, menyentuh bumi, dimana manusia dilahirkan, hidup, buang kotoran dan mati. Dan di saat sujud, kita mensucikan Allah dengan menghinakan diri kita, yaitu menjatuhkan kepala kita. Seperti orang yang sangat memohon.
Dan terakhir adalah salam, membaca ASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAAHI.
Artinya :
“ Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”
Seolah-olah mendoakan disebelah kita, good luck, giliranmu menghadap Allah.

Begitulah sedikit dari makna gerakan shalat yang sebenarnya lebih dalam dan luas. Shalat bermanfaat bagi jasmani dan rohani, menyehatkan jasmani dan rohani.
Gerakan shalat mempunyai makna yang sangat menghambakan diri kita dihadapan Allah, tidak ada agama yang mempunyai simbol dari ibadahnya yang seperti Islam, dimana penghambaan kepada Tuhannya sangat besar.
Semoga dapat mengobati beberapa pertanyaan teman-teman mengenai mengapa gerakan shalat seperti ini. Untuk lebih jelasnya, tanyakan pada ustadz atau guru agama.

Semoga kita lebih rajin shalat dan mengerti apa yang kita lakukan (shalat).

Dihas Enrico
Siswa D1 Kepabeanan dan Cukai
Sekolah Tingggi Akuntansi Negara

No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.