Sunday, 1 June 2014

Rahasia Kesuksesan Raja Bilyard “The King Marley”


Siapa sangka, dahulunya adalah pengemis cinta gadis Dayak yang mempesona, sekarang adalah peternak naga tersukses di Republik. Siapa sangka? Tidak ada, bahkan waktu  pun yang tak pernah lekang tak menyangka. Kesuksesan memang sang pencuri waktu sejati.

Berawal dari perjalanan Marley, yang di kemudian hari namanya harus dibubuhi gelar King menjadi The King Marley, ke barat, naik ojek, disambung naik kuda serta naik unta, sampailah dia di sebuah halte trans Jakarta koridor dua empat, dimana dia harus tetap melanjutkan perjalanan ke barat dengan manaiki bus “The buss” alias ngapusi. Dan setelah tujuh puturan kumparan baling-baling bambu, sampailah The King Marley di sebuah desa bernama Berk. Aneh memang nama desanya. Seaneh cerita ini, lebih aneh lagi orang yang menulis cerita ini, dan yang paling aneh adalah orang yang ingin kisahnya ditulis oleh orang aneh menjadi cerita yang aneh.
Desa Berk. Desa ini adalah seperti kebanyakan desa yang lain, tidak ada Mall ataupun bioskop apalagi Penthouse, tidak ada. Saya menjadi sangsi The King Marley menemukan cabe-cabean di desa ini, Mall saja tidak ada, sekarang kan cabe tumbuhnya di Mall bukan di kebun.
Di desa ini hanya ada sebuah kitab yang dianggap suci, dijaga oleh bidadari berparas secantik Alysa Soebandono (maaf ya Dude, jodoh kita memang tertukar, tapi saya tidak  akan tega menengadahkan tangan dan berdoa agar Tuhan menukarkan kembali ketidaksengajaan tertukarnya jodoh kita, tolong jaga dan sayangi tulang rusuk saya, jangan membuatnya terluka atau kamu akan menyesal), matanya semenawan mata Nikita Willy (Diego gak boleh cemburu ya), dan rambutnya seperti rapinya rambut Cristiano Ronaldo (Ronal, kamu gak boleh ngambek maenan air, kan kamu emang jadi bintang iklan shampo, apa perlu Messi yang  saya tulis, saya kan penggemarmu, Visca Madrid).

 
SUMBER
Singkat cerita, ceritanya disingkat, di-skip gitulah pokoknya, kalau upacara ya pre-memori (saya masih gak mengerti mengapa harus menggunakan kata pre-memori mengapa tidak dengan kata yang lainnya, misalnya, pas, lewat, atau tetot, padahal saya sudah setua ini, ehm, tapi masih seganteng dahulu, dahulu kala waktu Firaun belum disunat atau waktu Kaisar Nero masih baru belajar mencumbu wanita), The King Marley mendapatkan HP cerdas bernama Iphone, masih suadaranya Nokia, sepupu jauhnya Sony (ini HP bukan sempak) dan dimulailah sebuah peternakan, lebih tepatnya eksploitasi  kepada hewan sangar nan agung, dragon, naga bahasa manusianya. Bicara mengenai naga, di republik ini sudah ada naga yang lain yang lebih dahulu dikenal, yaitu naga bonar (Bonar Dragon), Nagasari (yang ini nama makanan, enak lho, saya suka, apalagi kalau pisangnya manis dan yang masak adalah Nona Marinka. Ehm, saya pernah bermimpi punya tukang masak secantik Nona Marinka, wow, betapa ngawurnya mimpi saya), naga gini (entah permainan kata atau bukan saya lebih sreg dengan kata gini-gini naga), dan yang terakhir adalah naga yang paling menyiksa, nagatelagiketekloeliklikmandisana.

Ya, The King Marley beternak naga, jumlahnya tidak tanggung-tanggung, ada 24,75 naga yang di ternakkan. Kalau ada yang tanya kenapa ada naga yang tidak utuh alias hanya 0,75 saja? Harap diingat, bahwa ini adalah cerita aneh, jadi saya sendiri juga merasa aneh mengapa ada naga yang hanya 0,75 saja, apakah kepalanya tidak ada, atau kakinya tidak ada, saya kurang tahu, saya tidak berani menanyakannya kepada The King Marley, saya hanya mendapat data dari dinas peternakan yang membawahi peternakan tersebut. Jadi mari kita anggap naga 0,75 adalah naga yang wajar sewajar naga lainnya.

Naga di peternakan The King Marley ini mempunyai tugas masing-masing, ada naga yang dieksploitasi untuk mencari kayu (saya juga tidak percaya ada naga mencari kayu, seperti cerita dalam dongeng-dongeng ngawur saja), malahan ada naga yang mencari ikan (semacam mancing mania), naga mencari pekerjaan (ini naga paling absurd, apa ada jenis pekerjaan mencari pekerjaan, kalau manusia pasti sudah saya jadikan nagasari, saya suruh Nona Marinka memasaknya sampai gosong), ada juga naga yang jualan naga (saya pasti pingsan kalau ke pasar dan melihat yang jual daging ayam adalah ayam, tapi ada kok di berita manusia menjual manusia dan yang membeli juga manusia). Dan lama kelamaan The King Marley menjadi gila kayanya, kekayaannya melimpah ruah, hartannya tidak bisa dihitung, bank pun enggan menerima setoran tabungan The King Marley, komputer bank sudah tidak mengakomodasi dan mentoleransi digit tabungan The King Marley, hebat, naga telah membuat seseorang menjadi kaya, kaya orang gila.

The King Marley ketika sedang mengunjungi peternakannya tidak bisa diganggu, ditanyai, atau disapa. Pikirannya sudah tenggelam di  dalam kotoran naga, matanya tergenang air seni naga.
Wakakaaaa.........–ekstrim ya kalimatnya, jangan sakit hati ya, kan saya hanya disuruh nulis.........


Siapa yang belum mengetahui Siapa Raja Bilyar, silahkan klik disini, gak bayar kok.

8 comments:

  1. aku gak suka bilyard, jadi mau ada rajanya atau tidak saya gak peduli

    ReplyDelete
  2. btw nikita sama dieogo udah putus bang *eh *salahfokus

    ReplyDelete
  3. Gw juga pengin sih ternak naga, tapi gw bingung nih naroknya dimana.. #eaaa... Ngomong2 bilyard, gw mainnya aja belum pernah. Iya, gw culun iya!

    ReplyDelete
  4. Jadi...... ini lo dibayar gitu buat nulis gini, Has? Hahaha... Yang di bayangan gue, lo nulis ini sambil diseringai oleh temen-temen lu yang duduknya deketan sama lu. Hahaha

    ReplyDelete
  5. kalau main bilyar beneran belum pernah, cuma main game bilyar dikompi hla pernah

    ReplyDelete
  6. ini cerita entah kemana-mana larinya _ _"
    zzzz....lebih aneh lagi orang yang mau baca tulisan orang aneh ini,

    ReplyDelete
  7. Raja Bilyar, setahu gw Andy Law & Stephen Cow yang terkenal

    ReplyDelete

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.