Zaman itu adalah zaman biru putih (SMP), pada masa itu saya kelas 3 SMP dan baru saja mengunjungi TMII dan Taman Impian Jaya Ancol (Dufan). Sebelumnya saya ingin memberikan gambaran kepada Sobat Blogger tentang situasi dan kondisi saya saat itu, saat itu saya adalah cowok cakep walaupun agak sedikit endut. Dan saat itu saya tak menyadari bahwa saya mampu membuat makhluk perempuan harus rela meluangkan waktu beberapa saat setelah membaca doa tidur dan sebelum akhirnya terlelap dan memimpikan saya. Tersebutlah ada seorang perempuan cantik, tinggi dan putih seperti susu yang saya minum setiap pagi, bernama Riris (bukan nama sebenarnya, hanya sebuah panggilan sayang).
Riris begitu menggoda, begitulah cerita singkatnya. Dia menyukai saya, cerita teman saya. Saya tidak percaya, tapi buktinya dia selalu berusaha mendekati saya, mengerjakan PR saya, mengajak jajan di kantin bersama dan nemeni saya pulang.
Semakin hari, Riris tidak sabar dan akhirnya keceplosan cerita kepada teman-teman saya kalau dia menyukai saya.
Saya tidak mau, karena waktu itu saya sedang menyukkai seseorang dan entah mengapa saya menyukainya, padahal dia terkesan galak pada saya.
Well, tepatnya pada suatu hari, sehabis pertemuan kelas (baca: kelas meeting), saya, Vinndy (cowok) dan Githa (cewek) berjalan pulang, secara kami adalah anggota OSIS dan satu kelas. Dan saat kami bertiga sedang berjalan, di belakang kami ada rombongan perempuan dan di sana ada Riris. Entah setan dari mana dan iblis dari mana, tanpa persiapan apa pun,vindy dan githa memaksa saya untuk menembak Riris.
Vindy mmengajari saya kata-kata seorang cowok yang menembak cewek dan saya begitu percaya dengan vindy, padahal vindy juga belum pernah pacaran, karena saya orangnya PD-an (kadang-kadang), saya setuju untuk menembak, kami berhenti di bawah pohon dan menunggu rombonganRiris datang. Saat rombongan Riris datang, aneh binti ajaib teman-teman yang bersama Riris dan Vinndy dan Githa langsung menyembunyikan diri di bengkel sebelah (kebetulan di sebelah pohon kami berada ada sebuah bengkel).
Akhirnya, di bawah pohon cery, yang orang jowo bilang wit talokh atau keresen, saya nembak Riris tepat di hatinya. Dan saya diterima. Alhamdulillah.
Sekarang kami sudah putus dan dia sudah jadi milik orang lain dan kisah kami akan abadi selamanya (hohohoho….). Hanya 17 bulan saja kami merajut benang cinta (cie-cie).
Note:
- dibuat demi solidaritas sahabat bloger setia saya (tugas dari mbak KaosKaki Ungu), cerita ini asli bukan rekayasa dan tidak mengadung unsur sara dan narsis.
- Foto dihapus dengan alasan ada beberapa orang yang tidak suka akan tampilan fotonya (mohon maaf)
wah.kamu kerjakan tugas ini ya..kalo aq sich gak ada ide untuk tugas ini..soalnya ga ada pengalaman..haha
ReplyDeleteWehehehe sweet memories. Cinta pertamaku jg pas biru putih
ReplyDeletewah..wah..
ReplyDeleteuntungnya keterima yah?hihihi
ehh,lumayan lama yah? ^^
makasi tag nya udah diberesin,
wah itu foto mantannya ya? cuantik yaa..
ReplyDeletemas Btz: saya melakukannya demi solidaritas dan munngkin membayar awal apa yang mungkin kemudian hari saya pinta dari mereka.....
ReplyDeletembak Tarry: yups mbak......
ReplyDeletembak Kaoskaki Ungu,,berikan penilaian donks.......
ReplyDeletehehehehehheee...
buat mbak SCB: ya relatif.....
mas Batz, mbak Tarry, mbak Kaos kaki Ungu dan mbak SCB, anda adalah yg beruntung melihat,,sekarang sudah saya remove karna orangnya marah.....
ReplyDeleteThis is a good blog. Keep up all the work. I too love blogging and expressing my opinions
ReplyDeletehyaaa... wit talok kann pohon kersen?. masa iya sih nembak disitu, gak ada yang lebih romantis apaan?..
ReplyDeletehahah saya dapet tugas ini nggak saya kerjain.. malu ih *tutup muka*
bener mas gaphe.....
ReplyDeleteromantis adalah suasana di dalam hati yg berbunga-bunga......walaupun hanya di bawah pohon kersen...
hehehehehehee.....
SMP udah pacaran wow hebat hehehe
ReplyDeleteaku koq ya gak kepikiran pacaran jaman masih sekolah
karena saya gak ada yg lain uutk dipikirkan....
ReplyDeletehehehehehehe.....