Sumber |
Cowok belanja…?? Apa kata cewek..?? selama ini kan
belanja adalah hak paten yang selalu tersemat pada diri mereka. Apalagi kalau
belanjanya adalah bahan-bahan dapur, seperti bumbu masak, sayur, ikan, daging,
telor ataupun beras. Pasti di antara teman-teman semua (terutama yang cowok)
pernah belanja bahan-bahan dapur.
Dihas sendiri pernah belanja bahan-bahan dapur
tersebut. Satu pengalaman belanja di pasar tradisional dan satunya lagi di
supermarket. Saat Dihas berbelanja di pasar tradisional, pastinya tidak akan
menemui mesin kasir ataupun barcode, paling juga kalkulator
kalaupun ada. Dihas belanja sekilo ayam dan sepuluh hati ampela ayam. Belum
sempat membayar, penjualnya udah nyeletuk, “Mas, isterinya hamil ya..? Tumben
belanja.”
Beda lagi saat Dihas membeli sayur dan bumbu dapur,
penjualnya pun nyeletuk, “Mas, tumben belanja. Isterinya lagi mudik ya mas…?”
Mau ditaruh mana muka Dihas. Ganteng dan masih muda,
baru juga lulus kuliah begini, dikira sudah punya isteri, pakai acara isterinya
sudah hamil pula. Apakah seorang cowok salah ya kalau belanja bahan-bahan
dapur..?? Apakah cowok belanja harus identik dengan isterinya sedang hamil atau
isterinya sedang mudik?
Dihas membelinya juga sebenarnya ada dua alasan,
alasan pertama memang sewaktu ngekos Dihas bersama teman memasak, kedua adalah
saat acara masak bersama, bakar-bakar dan Dihas mendapat jatah belanja.
Berbeda saat Dihas belanja di supermarket, tidak ada
yang peduli. Para pegawai cuek-cuek saja dan malah menawarkan, mana daging yang
baru, mana sayur yang masih segar, dan lainnya. Tidak takut akan dikomentari
isterinya hamil ataupun isterinya pulang kampung. Ambil bahan-bahan dapur yang
dibutuhkan, sampai sekeranjang penuh juga tidak bakal dikomentari,
paling-paling cuma geleng-geleng kepala para pegawai supermarketnya.
Keterlaluan jika ada pegawai yang mengomentari Anda seperti para penjual di
pasar tradisional, maka Anda berhak protes kalau ada pegawai yang mengomentari
Anda atau tinggal tinggal saja belanjaan Anda yang berupa bahan-bahan dapur
sebagai tanda Anda tidak terima, tidak apa-apa walaupun agak keterlaluan (bukan
maksud memberi inspirasi lho).
Setelah keranjang penuh, menuju meja kasir dan tidak perlu menawar atau menanyakan harga atau takut
harganya beda karena harga sudah tertera di dalam barcode. Bungkus sudah bahan-bahan dapur dengan plastik-plastik
besar bermerek atau bertuliskan nama supermarket. Jadi tidak akan ada yang tahu
kalau Anda belanja bahan-bahan dapur. Walaupun ada yang tahu namun kan tetep
keren, ada mereknya.
Dan yang paling menyenangkan adalah bisa dapat kenalan
cewek baru. Sekaligus menunjukkan seberapa berharga diri Anda dengan
menunjukkan daftar belanjaan Anda di meja kasir.
Biasanya kan penjaga kasir adalah wanita yang menarik
walaupun kadang adalah pria yang menawan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belanja di supermarket
ada keuntungannya sebagai berikut:
1. Belanja di supermarket lebih nyaman dari segala macam
bentuk cemoohan, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, yang
dimaksudkan untuk bercanda agar lebih akrab ataupun yang benar-benar mencemooh.
2. Tidak perlu menawar harga, tinggal lihat daftar harga
barang, kalau cocok dengan isi dompet ya beli kalau tidak ya tinggal tinggalkan
saja.
3. Masukkan barang yang akan dibeli, ambil sebanyak yang
Anda butuhkan an dipastikan tidak ada yang mencibir dan langsung menuju meja kasir dan diperiksa barcodenya, terkesan keren.
4. Bungkusnya pun juga kece, besar, berwarna, ada
tulisannya ataupu merek, nama tempat supermarketnya.
5. Bisa mendapat
kenalan baru, tergantung bagaimana Anda ingin mendapatkannya.
Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Cerita Unik Belanja di BloggerPemula.Com
Saya juga kalo belanja apa aja gak malu :)
ReplyDeleteIkut lomba ini juga rupanya...
ReplyDeleteCieee dikira sudah beristri :P
kalo ane lebih milih belanja diwarung gan daripada di supermarket atau mini market gitu, secara gan, ane lebih tau mana yang lebih mengharapkan laba,
ReplyDeletecoba bayangin aja, kalo hutang diwarung, kalo beli2 di minimarket, kasian kan warung?.
sebenernya gak salah klo cowo belanja, klo itu sih penjual di pasar tradisionalnya yang iseng :P
ReplyDeletetapi dimanapun kita belanjanya dan siapapun yang belanjanya yang paling penting jangan sampe lupa bayar yooo :P
kalo belanja di pasar gw sering banget,
ReplyDeleteWah... sudah ikutan ya...
ReplyDeleteGudlak ngontesnya ya...
Aku baru di draft :D
"Mas, anaknya banyak ya? kok belanjaannya banyak bgt.." hihihi.. :P
ReplyDeleteMet belanjaaa ^_^
haha.. lucu deh,, istrinya ngidam yah kak dihas?
ReplyDeletehehe. tak doain menang deh :D
bukan masalah malu jg sih mas asep cm diledekin ma penjualnya...
ReplyDelete:P
iya je mbak una..
padahal kan aq masih imut...
:P
iya jg sih mbak,,,
tp emng kejam sih yg namanya persaingan...
lagian tu jg akibat hutang luar negri (kata beberapa orang di desa)
:P
iya betul mbak shally....
ReplyDelete:)
belanja buat apaan mas gun...??
sudah bersuamikah.??
:P
makasih kakaakin...
:)
iya mbak cova...
ReplyDeletetu kan jg anak kita...
:P
makasih fyrdha...
:)
atu lagi manfaatnya.... adeeem dan lumayan bersih... beda sama pasar tadisional. hahahaha
ReplyDeleteSaya juga sering di gitukan Mas,,tapi ya "no reken" aja hehehe
ReplyDeleteSukses ngontesnya ya Mas..
yoyoi mas nuel....
ReplyDeletenamun saya sebenarnya suka belanja di pasar tradisional lho...
:P
tp kalo mas sofyan kan pas...
udah ada istri dan ada anak...
:P
jadi isteriya dimana, mas? hehehe..gak papalagi kalo emang suka belanja. bisa bantu isterinya kelak.
ReplyDeleteWaaah, selama belanja bahan makanan di supermarket sendirian, selama ini, saya belum pernah ditanya perihal istri. Maklum, muka saya muka muda. Hahaha... :D
ReplyDeleteya semoga mbak SCB...
ReplyDeletenamun kalo sudah ada isteri mending saya di rumah nunggu isteri pulang belanja...
:)
kalo di supermaket mah gak ditanya mas...
kalo di pasar tradisionla pasti deh mas asop...
coba sj..
:P
ngapain belanja pake malu...??
ReplyDeleteyg penting kan bayar...
:)
hahahaha.. di bully sama pedagang ternyataa .. haha sabar ya om :p
ReplyDeleteyoi mbak irra...
ReplyDelete:P