Towel dan Zui-Zui di Malam Hari

SUMBER

Suara bel dipukuli, menjerit dan menyayat. Bukan sebuah tanda penderitaan namun sebuah awal kebahagiaan. Waktunya semua pelajaran end. Pulang sekolah. Sebentar, untuk keselamatan di jalan, semua siswa dianjurkan berdoa. Sedangkan  untuk menjaga ekspresi mimik wajah agar terlihat tersenyum selalu biar tidak disangka sekolah adalah membosankan dan menyedihkan, semua siswa dianjurkan menyanyi. Kali ini lagunya adalah “di sini senang di sana senang”, judul go international-nya“happy wherever you are”.

Semua siswa merasa senang, semuanya menghayati lagu dengan sepenuh hati, kecuali Dihas. Di sini senang di sana senang dimana-mana hatiku senang, ah preeet.....!!!

Semua ini gara-gara Liliana Towel-Towel. Towel (sebut saja begitu, biodata sedikit lengkap milik Towel bisa dilihat disini). Towel dengan motor barunya, pokoknya baru, ndak boleh nyebut merk, menjemput Dihas tadi pagi. Dan itulah mengapa Dihas tidak sadar kalau tidak membawa uang. Lalu gimana pulangnya..? Towel sudah pulang duluan. Towel membolos demi wanita yang dicintainya, Zui-Zui (bukan nama samaran).

Jadi begini. Towel yang sudah sekian lama ndak laku mulai laku. Ini akibat aktivitas fitnesnya. Secara gitu loh, Towel yang badannya terbentuk alami karena mengangkut rumput dan “lemi” tentu membuat wanita di tempat fitness keleleran dan para pria merasa rendah diri. Lemi adalah semacam produk penyubur. Jadi jika Anda pengen subur dan banyak anak, makanlah lemi. Dan salah satu wanita yang keleleran itu adalah Zui-Zui.

Zui-Zui yang keleleran membuat Towel kalang kabut. Towel merasa dunianya telah berubah. Tiba-tiba merasa bahwa dirinya ganteng. Rambut Towel mulai di semir dan muka mulai dipoles pake dempul biar terlihat putih.

Nah pada suatu hari saat lari pagi dan embun tebal menyelimuti, Towel melihat Zui-Zui dikelilingi lebah dan serangga di sebuah bangku sebuah taman, terlihat anggun. Nah tanpa basa-basi, tanpa mengelap keringat yang menetes, Towel menghampiri Zui-Zui. Zui-Zui malah tersenyum alih-alih ketakutan. Padahal saat berkeringat, bau Towel tidaklah bisa dibanggakan dengan sekotak sampah busuk yang ada di pojokan pasar.

Cinta memang kadang membuat orang berbohong, “love the way you lie”. Cinta membuat seseorang berbohong  demi memuaskan nafsu dan hasrat bercinta. Dan itulah yang sedang terjadi dengan Towel dan Zui-Zui.

Well, kita kembali kepada Dihas yang lupa membawa uang. Dihas berjalan gontai dan mata melotot kesana-kesini, ada yang bisa dibonceng tidak. Ada sih beberapa cewek yang naik motor sendirian. Dihas melambaikan tangan dan ternyata mereka malah mendadahkan tangan. Beda lagi bila anak cowok yang dilambai. Mereka malah menggeberkan motornya. Dasar cowok. Homo. Hahahahhahahaa.....

Nah bagaimana nasib Dihas, apakah Dihas berhasil selamat sampai di rumah? Atau selamatkah Dihas dari percobaan naik angkot tak bayar..??

Tidak usah ditunggu kisah selanjutnya karena tidak akan dilanjutkan karena ini iseng saat piket malam dan sambil terkantuk-kantuk.