SUMBER |
Berhubung banyak yang penasaran
dengan cara perhitungan bea masuk dan pajak dalam rangka impor dengan ini
disampaikan formula dan contohnya sbb:
pengertian:
harga barang = cost (C)
asuransi = insurance (I)
Ongkos kirim = freight (F)
Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk = NDPBM = Cost + Insurance + Freight
1. Untuk barang impor tidak melalui PJT (Perusahaan Jasa Titipan):
- Bea masuk = CIF X
tarif bea masuknya (bisa 0%, 5%, 10% dst lihat di BTBMI), BTBMI adalah Buku
Tarif Bea Masuk Indonesia.
- PPN = (CIF + bea
masuk) X 10%
- PPh = (CIF + bea
masuk) X 7.5% (bisa kena 2,5% bila punya API, atau terkena 15% bila tidak punya
NPWP), NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak.
2. Untuk barang impor melalui PJT atau kantor pos
tata cara perhitungan sama dengan formula diatas, hanya sebelumnya harga barang dikurangi 50 USD, jadi untuk barang dengan harga dibawah 50 dolar gratis / free tidak bayar bea masuk dan pajak.
- Bea masuk = (CIF) X
tarif bea masuknya
- PPN = (CIF + bea
masuk) x 10%
- PPh = (CIF + bea
masuk) X 7.5%
Contoh:
Harga barang $500
dikurangi hak untuk barang kiriman $50 = $500 - $50 = $450.
Ongkir $50 maka CIF = $450
+ $50 + asuransi (pengenaan tergantung asuransi yang dibayar atau bila tidak
dicantumkan dihitung sesuai dengan rumus untuk asuransi) = 500, jenis barang =
Handphone (tarif bea masuk dalam BTBMI = 0%)
Maka perhitungannya
adalah sbb:
- Bea masuk = ( 500 ) X
0% = 0
- PPN = (500 + 0) X 10%
= 50 dolar
- PPh = (500 + 0) X 7,5%
= 37.5 dolar
Jadi total tagihan = 50
+ 37.5 = 87.5 dolar * 10.000,00 = Rp. 875.000,- (pembulatan)
·
Misal kurs $1= Rp
10.000,00
Sekian semoga
bermanfaat. Apabila ada pertanyaan atau masih penasaran bisa dilihat disini.
*maaf dan mohon koreksi
bila ada kesalahan
Aku belajar mengenai Pajak, tapi teuteup ga ngerti2. Paling cuma dikit nyangkutnya :))
ReplyDeletekurang rajin belajarnya mungkin...
Delete:P
Wow...itung-itungan. Ruwet bin njlimet rumusnya.
ReplyDeleteperasaan sederhana aja kok mas kalo yg diatas...
Delete:)
Mantap sob...
ReplyDeletemakasih
Deletesory bro gue paling anti sama hitungan, gue sukanya cuman matematika. nah lo...
ReplyDeletehmmm....
Deletematematika kan diapalin..
:)
udah blogwalking mata pedes masuk ke postingan ini makin pedes hahahaa
ReplyDeletehmm...
Deletemasak tah...??
jadi berasa kuliah lagi nih. hehhee
ReplyDeleteiya nih....
Deletepalaku.. aduuuuh.... pusing mendadak
ReplyDelete:P
ah lebay...
Delete:P
hahahaha.... serius has... gue emang agak lemah di itung2an.. hahaha... LoL
Deletehmm...
Deletepasti suka salah menghitung paca jg kan...??
:P
dah dipasang linknya. gak minta sih wkt dulu kenalan hehehe
ReplyDeleteheheheh...
Delete:)
makasih ya mbak...
yang penting uangnya masuk kas negara..dan birokrasi tak rumit
ReplyDeletebener banget..
Deletemakanya pengguna jasa diharapkan mengerti....
:)
dduh,,
ReplyDeletepussing aaah..
owh...
Deleteudah berkali-kali baca tetep ga ngerti...
ReplyDeleteberarti anda kurang beruntung ...
Delete:P
1 + 1 =2!!!
DeleteWah, kyak kuliah gw baca postingannya.. :D
ReplyDeletemasak sih mas...??
Deleteselaen CIF, bisa pake CNF ato FOB untuk penghitungan NDPBM
ReplyDeletepengenaan tarif barang bisa diliat d HS (BTKI)
kalo tarif pajak.....
liat d peraturannya :D
TERIMAKASIH MAS....
Delete:)
SEPRTINYA PAKARNYA NI...
:)
Kalau untuk karya seni gimana? Apakah perhitungannya sama saja atau ada yang istimewa, khususnya untuk insurance..
ReplyDeleteAApakah untuk karya yang bentuknya besar dan terdiri dari berbagai alat serta medium dihitung satuan bisa dihitung secara bersama?
ReplyDelete