TEMPO Interaktif, Jakarta - Nama bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai disebut-sebut sebagai kandidat Presiden RI tahun 2014 mendatang. Dukungan terhadap Sri Mulyani ini diberikan oleh Gerakan Solidaritas Masyarakat Indonesia (SMI) untuk Keadilan. Gerakan tersebut dideklarasikan oleh sejumlah tokoh politik.
Diantaranya adalah Arbi Sanit, A Rahman Tolleng, Adzanta Bilhaq, Sri Indahwati, Lynda Ibrahim, Sondaryani Vagher, Sony Tan, serta Wimar Witoelar. Menurut Arbi, gerakan muncul sebagai reaksi keprihatinan terhadap krisis politik dan kepemimpinan yang terjadi saat ini.
Menurut Arbi, Sri Mulyani menjadi inspirator karena dia bisa menjadi solusi atas keprihatinan tersebut. "Dari jumlah pemimpin yang sangat terbatas memenuhi kriteria, Sri Mulyani salah satu sosok yang pantas," kata Arbi Sanit, saat menyampaikan pidato politik pada acara deklarasi SMI untuk Keadilan di Rumah Integritas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 14 Februari 2011.
Pada Pemilu 2004 lalu, Arbi mencatat 35 tokoh potensial yang dianggap pantas menjadi pemimpin Indonesia. Namun saat ini menyusut menjadi 23 nama. Pemimpin layak bagi Indonesia itu, menurut Arbi, adalah yang memiliki keterampilan mengatasi kegagalan masa lalu.
Mulai dari era BJ Habibie yang kehilangan popularitas, kemudian era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang awalnya didukung poros tengah yang sangat kuat namun dijatuhkan, karena kehilangan popularitas. Megawati Soekarno Putri, juga tak terilih menjadi Presiden karena janjinya kepada rakyat tidak dipenuhi. Mega dinilai bermasalah dalam kejujuran. Lantas kali ini Susilo Bambang Yudhoyono, juga dinilai lambat dan kurang cekatan.
Menurut Arbi, dari 23 nama yang dicatatnya, ada 5 nama yang paling pantas dan 2 nama menempati rangking tertinggi. "Ibu Sri Mulyani salah satu di antara dua nama itu," katanya.
Sri Mulyani, kata Arbi, memiliki integritas bagus, skill politik tinggi, berjiwa pembaharu dan terbukti melakukan banyak perubahan positif di Departemen Keuangan.
Sementara itu Fikri Jufri, yang hadir sebagai perwakilan Komunitas Salihara mengatakan Sri Mulyani sangat pantas disokong menjadi satu kandidat calon Presiden pada 2014. "(Sri Mulyani) Memiliki ide yang sangat cemerlang," kata wartawan senior Tempo ini.
Susy Rizky, salah satu penggagas Rumah Integritas mengatakan Sri Mulyani adalah korban ketidakadilan politik. "Sri Mulyani adalah perempuan cerdas, pemberani, dan cerdas bagi negeri," katanya. Masyarakat, kata Susy, bersedih ketika Sri Mulyani memutuskan menerima tawaran menjadi Managing Director Bank Dunia dan berkantor di Amerika Serikat. "Terjadi penghinaan terhadapnya yang sangat berlebihan."
Dalam acara deklarasi itu juga dibagikan buku yang ditulis oleh Komunitas Salihara, dengan judul Empat Esai Etika Politik. "Sekalipun Ibu Sri Mulyani tidak hadir di tengah kita, tetapi dia telah menginspirasi gerakan ini," kata Susy.
HAMLUDDIN
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.