Tuesday, 11 November 2014

Engkau Masih Kekasihku



Setelah kegagalan cinta sejati yang kualami, kenapa cinta sejati karena cinta semahoni atau cinta seberingin atau pun cinta seulin tidaklah enak diucapkan, semuanya terasa sunyi, seperti mendapati diriku di tengah gurun salju, dingin dan menusuk tulang sum-sum belakang, menghimpit saraf vertigo, membuat kulit terasa kebas tak berasa. Aku yang dulunya menyukai buah sirsak, karena katanya, bukan kata dia, tapi katanya, selewat pernah kudengar, bahwa buah sirsak dapat menyembuhkan kanker, sel ganas yang telah banyak menghabisi nyawa jutaan manusia di bumi dan gagal menghabisi nyawa jutaan manusia di bulan, setau aku Neil Armstrong adalah manusia yang pernah ke bulan dan si cebol yang selalu merindukan bulan jadi tidak sampai sejuta, tapi ternyata sakit hati bukanlah kanker, sel-sel hati yang sakit ketika bayangannya meracuni otakku ternyata bukalah sel kanker, dan aku simpulkan tidak akan dapat disembuhkan dengan memakan buah sirsak sebanyak apa pun, tapi aku tetap melakukannya karena aku tak tahu harus melakukan apa. Ya, setiap kali teringat wajahnya, aku memakan buah sirsak. Mungkin separuh produksi buah sirsak sebulan di bumi aku yang menghabiskan. Bukan sombong tapi ini bohong. Jika aku mempunyai uang sebanyak itu untuk membeli buah sirsak sebanyak itu, aku akan lebih senang membantu Arsenal mendapatkan CR7 plus Lionel Messi.


Memakan buah sirsak yang telah aku yakini tidak akan pernah bisa menyebuhkan sakit hati ternyata adalah sebuah investasi yang tidak sedikit dan sia-sia yang pernah aku lakukan. Kesehatan adalah investasi paling mahal dan berusaha sembuh dari sakit adalah seperti menyuntikkan modal, dengan kata lain bisa disebut juga investasi. Jadi boleh ya aku sebut memakan buah sirsak adalah sebuah cara sembuh dari sakit hati tapi salah, salah tepat obatnya, tapi kalian yang membaca ini harus mengijinkan aku menyebutnya investasi, jika tidak, jangan pernah kalian berharap aku mencintai kalian. Dan kalian jangan sekali-kali memakan buah sirsak, atau meminum buah sirsak, atau memakan oseng-oseng buah sirsak, atau menghirup parfum buah sirsak, atau menjilat es krim buah sirsak, taulah pokoknya jangan pernah berhubungan dengan buah sirsak, mulai sekarang aku mengutuk buah sirsak: “Tuhan laknatlah orang yang memakan buah sirsak tapi tidak mengijinkanku menyebut memakan buah sirsak adalah investasi untuk kesehatanku”.


Tuhan, janganlah terlalu lama hadirkan seseorang di hatiku setelah patah hati, doaku setiap malam, setiap aku tidak bisa tidur malam, kadang ketika tidak bisa tidur siang aku juga berdoa seperti itu. Kata orang aku orang aneh yang walaupun tidak setiap siang aku tidur tapi aku selalu mempunyai alarm untuk membangunkanku dari tidur siang, tapi aku menganggap aku hebat, aku konsisten, atau mungkin karena aku tak mau repot. Tuhan mengabulkan doaku, ketika menonton “The arts going by”, datanglah perempuan hadir di hatiku, namanya Emma Robert. Aku menyukainya, bibirnya seksi, senyumnya aneh membuatku mengalirkan hormon oksitosin, bahagia rasanya. Tapi Emma hanya hadir dan mengisi buku tamu kemudian pergi tanpa sedikitpun penasaran dengan apa yang ada di dalam hatiku. Kembali aku berpikir bahwa Tuhan jahat, Dia mempermainkan aku, padahal sebenarnya aku yang terlalu berkhayal. Itulah mengapa walaupun “The arts going by” tidaklah terlalu bagus ceritanya, namun dengan yakin aku akan mengatakan film ini luar biasa, pantas mendapatkan penghargaan, mungkin nobel atau film teladan.

Setiap malam kupandangi langit berbintang, ternyata benar, di salah satu bintang yang aku lihat, aku melihat Optimus Prime, ternyata Optimus tidak berbohong di akhir filmnya ketika mengatakannya kepada Cage Yeager. Kutatap laut lepas jauh di depan mata, gelap, segelap ruang hatiku karena tidak ada yang menyalakan lampunya. Kubiarkan angin menghembuskan sepi dan merobek hati, meski hati ini bukan lagi milikmu, eh meski hatimu bukan lagi milikku, jauh di dasar jiwaku, engkau masih kekasihku. Dan aku selalu berharap semua ini bukanlah kekeliruan seumur hidupku, aamiin.

Aku bersumpah seandainya Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dengan membuat Cinta (baca: Dian Sastro) menyayangi aku, aku akan menyayangi Cinta dengan sepenuh hatiku, aku akan melupakanmu. Tapi seandainya Tuhan berkehendak lain, mungkin memang aku masih berdiri di atas bumi, aku masih berada di alam nyata bukan alam mimpi, dan akan kuterima segala perih di hati ini. Aku hanya ingin kau tahu betapa aku mencintaimu. Dan aku tidak tahu caranya, google tidak membantuku, apalagi Yahoo!, kaskus pun hanya PHP doang. Tapi Facebook memberitahu caranya tapi sudah terlambat, Bla bla bla in relationship with Bli bli bli. Hell You Mark Zucker (aih susah menulis namamu), hahaaaaa…..


Mungkin aku memang tak pantas memiliki, menyayangi, mengasihi dirimu, aku tak ingin lagi diriku terluka membuatmu mencintaiku.

Sudah malam sayang, bobo nyenyak ya, Assalamualaikum sayang.
*efek dengerin lagunya naff malam-malam

No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.