SUMBER |
Pileg sudah
lewat, namun saat browsing menemukan
sesuatu yang menggelitik. Saya menemukan di detik.com, ini dia yang saya
temukan (silahkan baca).
Hebat ya..? Luar
biasa. Memang hebat masa-masa menjelang Pemilu, semuanya menebar janji-janji
manis, membuat rakyat menjadi sakit diabetes, stress, dan ngenes. Semuanya berjanji akan membuat rakyat sejahtera, adil, dan
makmur. Janjinya terlalu umum untuk dijabarkan apalagi kalau dijatimkan atau
dijatengkan dan pastinya akan rumit kalau diyogyakartakan. Tidak ada janji yang
jelas, harusnya janji semisal “jika saya terpilih, maka semua perusahaan asing
akan saya nasionalisasikan, semua kontrak sebelum saya terpilih batal”. Pasti
perusahaan tambang semacam Freeport, Newmont, dan lain sebagainya akan berpikir
keras bagaimana menjegalnya atau paling tidak memasang perangkap offset. Lagi pula memang sudah
seharusnya kekayaan alam adalah milik rakyat. Pembatasan ekspor barang tambang
yang belum diolah sepertinya tidak
berjalan sebagaimana yang dibayangkan apalagi direalisasikan, masih
banyak kebijakan-kebijakan (baca). Atau janji “SD-SMA gratis di sekolah mana saja,
swasta atau negeri.” Atau janji “Pertanian akan saya kembangkan, tidak ada
lahan yang boleh menganggur, semua harus ditanami, apa saja yang bisa ditanam
untuk dimakan.” Atau janji “saya akan membuat pesawat bikinan anak negeri agar
orang Sabang bisa saling kunjung dengan orang Merauke”. Well, terlalu jauh,
bukan sayalah kalau mengurus negeri ini, saya mengurus diri saya saja sudah
repot, itulah makanya saya tidak maju menjadi Capres, takut tidak bisa mengurus
negeri ini. Oops, terlalu jauh melenceng, mohon lupakan yang baru saja anda
baca, itu hanya ilusi belaka. Dalam hitungan ketiga anda sudah pasti membaca
paragraf selanjutnya.
Seperti dikutip dari detik.com
Cilegon - Ahmad Heryawan
atau Kang Aher sebagai salah satu kandidat capres dari Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) hadir sebagai jurkam nasional pada kampanye rapat umum di
lapangan Sumampir, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (5/4/2014). Ia menyerukan kader
dan simpatisan memenangkan Pileg 9 April nanti.
Aher mengatakan hasil survei yang dikeluarkan seluruh lembaga survei menyebutkan PKS hanya mendapatkan 3-5% suara dalam Pileg nanti. "Tapi jangan gentar karena kita masih punya Allah, mari kita berusaha dan berdoa agar PKS bisa dapat urutan pertama di Banten dan Jabar," seru Aher yang disambut pekikan takbir dari massa kampanye.
Aher mengatakan hasil survei yang dikeluarkan seluruh lembaga survei menyebutkan PKS hanya mendapatkan 3-5% suara dalam Pileg nanti. "Tapi jangan gentar karena kita masih punya Allah, mari kita berusaha dan berdoa agar PKS bisa dapat urutan pertama di Banten dan Jabar," seru Aher yang disambut pekikan takbir dari massa kampanye.
Kadang saya
tidak bisa mengerti atau kurang paham bagaimana melafalkan takbir, apakah harus
di dalam hati, lirih atau memang harus dipekikkan..? Sedangkan kesan saya
dengan pekikan takbir adalah tentang sebuah kelompok yang sangat ingin disebut
sebagai pembela agama yang bernama islam yang biasanya dipekikkan ketika akan
menutup tempat ibadah atau lainnya (ya kalian sendiri juga tahu kan..? gak tahu
browsing saja ya).
Nah
sedangkan yang ini beda, pekikan takbir digunakan sebagai sambutan atas orasi /
seruan saat kampenya yang notabene adalah sebuah kegiatan politik dan akan
sulit dimengerti jika itu adalah sebuah ibadah yang di dalamnya nama Tuhan
harus diteriakkan. Selanjutnya sangat pede sekali AH (saya sebut inisial saja
ya) membawa nama Tuhan dalam politik, yakin tuh Tuhan gak marah dibawa-bawa
politik? Atau memang Tuhan sudah menjadi bagian dari politik, bahkan ekstremnya
bisa dibilang, jangan-jangan Tuhan ikut terjun di dalam politik. Saya sih
takutnya jangan-jangan Tuhan hanya dibawa-bawa saja dan Tuhan sebenarnya gak
mau tapi dipaksa atau terpaksa.
Bagaimana
dengan pendapat anda? Anda ustadz, anda bukan ustadz, anda muslim, anda bukan
muslim, anda bisa berpendapat, silahkan komentar ya? Saya sangat tertarik
dengan komentar anda. Mungkin itu bisa merubah pemikiran saya. Salam
Komengtator.
Didukung Oleh:
Saya muslim, tapi dengan tegas saya katakan kalau saya lebih condong ke partai nasionalis. Walaupun Indonesia mayoritas Islam, tapi ini bukan negara Islam. Mengedepankan agama baik, tapi tidak lantas terkesan eksklusif hanya untuk agama tertentu, atau yang lebih parah untuk kelompok tertentu dalam suatu agam (gak cuma Islam kok yang punya kelompok-kelompok fanatik tertentu, kristen, juga agama yang lain ada. Hanya mungkin tidak terlalu mencolok kalau di Indonesia)
ReplyDeleteNice posting, anyway :)
saya sangat setuju dengan pendapat mbak armae....
Deletemantabh sekali pola berpikirnya.....
sempat ada yg bilang bahwa jika pemimpin negara kristen maka kita dijajah barat, lha kalau islam, bukannya juga dijajah Arab..?
well, kenapa harus SARA, kenapa tidak yang paling nasionalis yg memimpin negera ini. Negara Republik Indonesia
Dalam asmaulhusna tidak ada sifat Allah Yang Maha Pemarah, yang ada hanya Yang Maha Pemurah.
ReplyDeleteSoal kampanye seperti itu, mungking anggota PKS (caleg) takut ditendang dari DPR, DPD, dan DPRD. Takut enggak bisa korupsi lagi. Takut enggak bisa beli sapi lagi. Ya namanya aja PKS (Partai Korupsi Sapi)
hmmm......
Deleteya saya setuju, kenapa agama dijadikan alat politik....
dan disinggung sentimentilnya...
Namanya pendapat, pasti tergantung dari sejauh mana seseorang itu mengenal apa yang sampai membuatnya berpendapat. Kalau saya suka mengibaratkan begini, dalam 3 orang yang ada dalam sebuah rumah ditanya apa warna kain seprai di ruang tidur utama. No. 1 ada di halaman rumah, No. 2 ada di ruang tamu dan No. 3 ada di ruang tidur. Nah, kira2 siapa yang lebih tau warna seprainya?
ReplyDeleteSaya berpendapat begini karena miris terlalu banyak melihat banyaknya pendapat yang salah tentang sesuatu padahal ia tak tau dengan pasti kebenarannya.
Tentang takbir, ia adalah dzikir. Masalah mau dilafalkan secara jahr (keras) atau syir (lembut) tergantung 'kepentingan' tentu, mau menyemangati diri sendiri ya tentu di syir, tapi kalau menyemangati orang banyak ya di jahr. Aneh juga kalau Rasulullah dulu saat berorasi didepan umat muslim saat membakar semangat mereka untuk melaju perang di hadapan umat yang ribuan itu bertakbir dalam hati kan? ;)
Oya, kalau nanti ada pertanyaan "Enak aja nyamain perang zaman Rasulullah dengan perang zaman sekarang (Emang sekarang ada perang di Indonesia?), bisa google GHOZWUL FIKRI
jadi boleh keras tah, tp emang iya sih soalnya waktu shalat kan dilafalkan keras, tp emang tidak apa-apa ya kalau digunakan dalam berpolitik atau agama ini adalah kendaraan politik...?
Deleteperang pemikiran, bisa jadi itu, cocok untuk zaman ini.
Pemerintah terlalu takut untuk mengambil langkah ekstrem, Has. Banyak pertimbangannya. Jadi gimana mau jadi negara maju? Singapore aja berani buat bikin aturan ke investor asing, Malaysia juga sama.
ReplyDeleteBukannya takut sama investor, tapi takut kalau uang dari investor asing yang diterima sampai kurang. haha
Deletehahaaa....
Deleteuang dari investor..?
uang apa ini maksudnya...?
kalau kurang minta lagi pak hendrik....
Delete:P
Wah, saya mah nggak setuju ada partai yang bawa-bawa agama. Soalnya saya lihat mereka hanya menjadikan agama sebagai alat politik. Nggak bener lah....
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat agan ini....
DeleteWah, saya mah nggak setuju ada partai yang bawa-bawa agama. Soalnya saya lihat mereka hanya menjadikan agama sebagai alat politik. Nggak bener lah....
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat agan ini....
DeleteWah, saya mah nggak setuju ada partai yang bawa-bawa agama. Soalnya saya lihat mereka hanya menjadikan agama sebagai alat politik. Nggak bener lah....
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat agan ini....
DeleteMungkin karena partai Islam, membawa bendera Islam jadi wajar memekikkan nama Allah. Entahlah. Mungkin ...
ReplyDeletejadi wajar ya agama berpolitik...??
Deletesudah saatnya rakyat Indonesia lebih cerdas, dalam segala hal.
ReplyDeleteharus donk....
DeleteTo be honest, aku nggak suka politik di indonesia.
ReplyDeleteRuwet
dan aku sih nggak begitu percaya TV dan media online zaman srkg.
Mereka nggak objektif. Yang bayar dapet yang mereka mau.
banyak wartawan2 media online/TV yang resign gara2 nggak tahan. menyebarkan berita yang menghasilkan uang itu melanggar kode etik wartawan soalnya kan
aku sependapat sama aul...
Deletejadi semuanya udah gak bener ya di Indonesia ini.....???
Deletehmmm...'gmn ya benerinnnya...?
kalo gtu mas gunawan tau cara benerinnya gak ni...?
Deletega apa juga lah. Mau pakai embel-embel islam atau ngga. kalau saya sendiri lebih percaya sama partai islam. Walaupun diantara mereka ada yang tetap korup ketika menjadi wakil rakyat, tapi persentasenya kecil dibandingkan partai nasionalis. Setiap orang berpeluang korup lho, apalagi udah jadi wakil rakyat dan kesempatan itu tetap ada.
ReplyDeletemungkin yang abg sorot adalah mau menang pileg kok bawa2 agama? Mentang2 di Indonesia mayoritas muslim gitu? Berbau agamis biar lebih banyak dapat partisipan. Ngga juga, karena pada dasarnya mereka partai islam, jadi wajar dong mengedepankan agama.
just my opinion
hmmm....
Deletegitu ya...?
tapi kalo menurutku sih gak bagus kalau agama menjadi kendaraan politik...
Ini ni bang yang salah.... Agama itu dalam Islam, bukanlah ritual. Prgi ke Masjid, sholat. Setelah itu terserah 'gue' mau ngapain kek. Bedanya Islam dengan agama lain ya itu, terletak pada aturan2nya. Islam selain mengatur hubungan vertikal 'Hablumminallah' tapi juga secara horizontal 'Hablumminannaas', ada mu'amalah disana. Justru yang agama itu tidak bisa dipisahkan dari politik, kalau gak ngapain Rasulullah dulu segala repot2 menaklukan Makkah dan akhirnya futuh? Ya pastinya karena ingin menerapkan hukum2 Allah dimuka bumi...
DeleteNah, kalau Islam tidak berpolitik piye carane menerapkan syariat-Nya?
Kesempurnaan itu keniscayaan bang... kalau ada satu dua salah, ya wajar, tugas ummat adalah mengembalikan ke jalurnya
(Saya balik lagi, curious soalnya) :D
menerapkan hukum allah di muka bumi..?
Deleteapakah Tuhan tidak yakin hukumnya akan dipatuhi oleh makhluknya..?
apakah manusia mempu memberikan petunjuk pada manusia lainnya..?
bukannya Muhammad S.A.W tidak dapat memberikan petunjuk buat manusia..
bukannya pemilik peyunjuk itu hanya Tuhan semata....
tidak akan pernah tersesat orang yg mendapat petunjuk dari Tuhan, begitu juga sebaliknya...
jadi masih perlukah agama berpolitik...?
bukannya ketika kita bisa beribadah kepada Tuhan dengan bebas sudah cukup..
ataukah orang islam harus tinggal di negara islam..?
ini indonesia bung...
republik....
walaupun saya islam, saya tidak suka agama yang berpartai...
Aku ngak milih sopo2 ... aku coblos semua nya biar adil #kaburrr
ReplyDeletenah ini nih salah satu yg golput....
Delete:P
hahahah, iya tu kampanye jadi ajang obral janji - janji klasik yang dari dulu itu2 aja....
ReplyDeletemensejahterakan rakyat, menaikkan gaji pns....
dan masih banyak lagi.....
gak sekalian aja bikin janji pengangguran dibayar mahal....pasti banyak yang milih.......
janji adalah sesuatu yg bisa dibagikan gratis soalnya....
Delete:P
Kalau soal politik aku memang gak banyak tahu....
ReplyDeleteTerlalu rumit untuk mampu aku pahami
hahhaaaa....
Deleteiya bu, kalaujadi caleg gagal bisa gilaa....
:P
Ah gw gak ngurus politik, gak mungkin ada Parpol yang 100% bersih mah, janji-janji paling yang di bayar cuman 1. Mau Partai Islam, mau Partai yang nasionalis, lebih baik bersatu dah demi negara. Ngapain buat partai banyak, 2 aja ckup kyak di Amrik sono. Partai banyak cuman bikin rakyat bingung aja mau pilih yang mana, maksudnya yg mana yg bener.. haha..
ReplyDeleteYoi....
DeleteKatanya NKRI yg artinya negara kesatuan republik indonesia tp kok partai aja banyak.... Apa itu demokrasi..?
aduh.. no comment deh kalo soal politik. hehe
ReplyDeletekomennya no komen ya...?
Deletemasalahnya masih banyak sekali pemilih kita yang milih atas dasaran SARA. bukan history caleg dan program kerjanyaaa ._____."
ReplyDeleteberjanji itu memang paling mudah. mungki n bibir merek a dilumuri gula hehehe...
ReplyDelete