SUMBER |
Masyarakat Indonesia beraneka ragam jenis dan budaya, tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Muali dari makanan, adat istiadat dan pernikahan. Dalam
hal pernikahan, masyarakat Indonesia mempunyai beberapa kecenderungan yang
menurut saya kurang berlogika. Salah satunya adalah dalam kartu undangan
pernikahan.
Surat undangan pernikahan biasanya menyebutkan gelar pendidikan yang
dimiliki oleh calon mempelai pria maupun calon mempelai wanita bahkan kadang kedua
orang tuanya. Bukan sekali dua kali saya menemukan. Bahkan hal ini sudah
menjadi sebuah tren atau kebiasaan di dalam kartu undangan pernikahan.. Apa
maksudnya..?
Apakah untuk menonjolkan dan memperlihatkan bahwa yang akan menikah
adalah orang yang berpendidikan tinggi dan akan segera menjadi orang bermasa
depan cerah. Boleh jadi begitu seandainya calon pengantin yang akan menikah
tersebut telah bekerja. Seandainya tidak, hal itu malah akan menimbulkan
pertanyaan, untuk apakah ditulis gelarnya. Tak tahukah lagu dari bang iwan fals
yang berjudul Sarjana Muda..?
Dari fakta di masyarakat seperti itu sebenarnya dapat diambil kesimpulkan
bahwa pendidikan sebenarnya masih menjadi tren positif bagi negeri ini. Semua
orang suka dan bangga dengan gelar pendidikan, kadang malah sampai melakukan
hal yang bertentangan dengan nilai pendidikan untuk bisa mendapatkan gelarnya.
Ijazah beli, skripsi mencontoh bahkan menjiplak adalah hal wajar yang sering
diperbincangkan di masyarakat.
Kembali kepada kartu undangan pernikahan, seharusnya orang berpendidikan
dapat menempatkan gelar akademisnya untuk hal-hal yang bersifat ilmiah dan
profesi. Pernikahan bukanlah sesuatu yang bersifat ilmiah ataupun profesi.
Semoga kedepannya para surat undangan pernikahan bisa lebih bermakna dan
tidak terkesan memamerkan gelar. Buat apa sih..?? gelar tu gak penting. Yang penting
adalah apa yang telah dilakukannya untuk kemaslahatan masyarakat.
sep dech ulasannya tentang selalu menonjolkan titel,,, sebenernya yg paling utama kualitas pribadinya . bukan gelarnya,,yg di tunjukin di kartu undangan..
ReplyDeletewahhh,..
ReplyDeleteberarti nanti sya pas nikah ndak usah ditulis gelarnya ya??? ^_^
undangan tuh kadang bikin ngiri kita euy,soalnya terbayang dalam benak kepala kapan giliran kita untuk menyebarkan undangan itu ?
ReplyDeleteHenry Come Back sob
setuju banget sobat harus memilah-milah seharusnya ya
ReplyDeletesetuju banget sobat harus memilah-milah seharusnya ya
ReplyDeleteaku ga silau sama gelar dihas :)
ReplyDeleteiya sih.. kadang suka jengah juga liatnya,...
ReplyDeletekatanya gelar biar keren ^^
ReplyDeletebener banget mas kahfi
ReplyDelete:)
monggo terserah mas Rio...
:)
oke mas andy...
:)
oke aul dan mas arif...
ReplyDelete:)
sapa yg bermaksud menyilaukan gelar mas ario...
:P
yakin ni mas nuel ga nulis..??
:P
masa sih mbak jiah...
ReplyDelete:P
sepakat mas,....mencantumkan gelar hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan akademisi.....acara-acara formal akademik. Sedang untuk yang lain sebaiknya cukup nama saja.
ReplyDeleteoke mas arya...
ReplyDelete:)
wah kirain zone mau nikah. hehe
ReplyDeletega lah mbak SCB...
ReplyDeletesaya ga akan mendahului mbak SCB....
:P
Yoi bener-bener, buat apa yak pake gelar di undangan...
ReplyDeletesaya jg gak tau mbak una...
ReplyDelete:P
mantabb sekali sharing ilmunya...sangat bermanfaat sekali bagi para pasangan yang ingin menikah...terima kasih banyak ya...
ReplyDeletesuksess selalu...
oke mas ceetak undangan..
ReplyDelete:)
sukses buat anda...
saya pun juga sering mlihat undangan yang disertakan gelarnya, kalau menurut saya malah gelar itu apa adanya sesuai dengan kondisinya, kan nggak mungkin yang g punya gelar terus di tambah gelar
ReplyDeleteya tapi gelar kan titel pendidikan dan seyogyanya dipake di acara formal....
Delete:)