CS

Game lama yang masih diminati, malah ada yang baru meminati. Biasanya orang menyebut singkatnya dengan CS, bukan Customer Service tapi Counter Strike. Secara kalau Customer Service adalah memuaskan pelanggan sedangkan Counter Strike itu serangan balik.

Counter Strike sangat cocok untuk penggemar tembak-tembakan. Paling seru jika dilakukan rame-rame. Yaitu dengan dibagi dua kelompok, kelompok sebagai terrorist atau counter-terrorist. Dan menurut saya, game ini cocok untuk terapi untuk para terrorist yang tidak beradab agar lebih beradab atau malah untuk mendidik seseorang menjadi terrorist yannng baik dan tidak merugikan. Hehehehe….

Tepatnya pada suatu malam yang cerah di kosan KH Imunk (KH Imunk bukan artinya Kyai Haji Imunk tapi ya gitu deh…). KH Imunk mengundang Isoel. Dan game pun ready dimulai.

Isoel sebagai dajjal berkomplot dengan Imunk sebagai Imunk dan KH sebagai sebagai Soleh bekerjasama dengan Ilham/sahid sebagai dihas. Duel pun dimulai. Seru.

Dimulai dengan tembakan dan seterusnya adalah tembak-tembakan. Dor..dor…dor…..bep…bep…bep…der…der…derr….booom… begitulah suaranya yang seterusnya terdengar. Namun kemenangan dan kemenangan yang diharapkan tidaklah bagus untuk kelompok terrorist, apalagi setelah Ilham digantikan oleh sahid yang masih amatiran dan baru berminat dengan game satu ini. Jam 12 malam berdentanglah lonceng kekalahan kelompok terrorist, Ilham sudah tepar sedari tadi, menyusul Sahid dan KH. Akhirnya game pun diakhiri dengan membaca doa dan Isoel pun pulang karena tidak mau menginap, takut di toesbol.

Sebuah catatan di malam yang sepi karena Lintang tidak menemani.