Bukan cuma kota besar dan tempat ramai yang menyimpan para copet. Jakarta, Semarang dan kota besar lainnya menyimpan banyak copet. Pasar, mall, halte, terminal dan tempat rami lainnya menyimpan copet.
Ada sebuah anekdot, para presiden sedang naik pesawat bersama dan mereka memamerkan negaranya masing-masing ketika melewati negaranya, misal saat melintasi padang pasir, presiden arab manjulurkan tangannya keluar dan kemudian berkata. “ini pasti di atas negara saya, lihat tangan saya kemerah-merahan karena panasnya”.
Dan pada saat pesawat terbang di atas suatu kawasan, presiden Indonesia menjulurkan tangannya, kemudian dia berkata, “ini pasti di negara saya, di atas terminal lebak bulus”. Wah keren…bagaimana anda bisa tahu…?? Komentar presiden lainnya. “lha ini jam tangan saya hilang.” Presiden Indonesia sambil memamerkan lengannya.
Lebih dari itu, “copet” juga berkeliaran di dalam instansi-instansi pemerintahan dan sekarang para “copet” itu sedang diadili.
Untuk pengalaman kecopetan, saya punya sebuah cerita dari teman saya, sebut saja Duki. Duki adalah orang yang alim, rajin ke masjid. Pada suatu jumat di acara shalat jumat, Duki berangkat ke masjid untuk shalat jumat. Duki berangkat dengan niat yang suci.
Shalat jumat berjalan dengan khidmat dan lancar. Namun yang menjadi masalah adalah saat Duki merogoh kantong dan waldalah HP Duki ilang. Padahal HP tadi ada di kantong, huft.
Ternyata tadi Duki dan jamaah lain shalat jumat bersama imam, khataib dan copet. Astagfirullah.
Sebelumnya kalau sandal ilang di masjid sudah biasa, malah laptop teman teman saya juga pernah ilang saat ditinggal shalat di masjid. Kenyataannya umat islam di Indonesia ini banyak, namun saya jadi heran, apakah ada orang islam yang juga mencopet, apalagi mencopetnya di masjid.
Note: sebuah cerita dimana dunia ini memang ruwet.
di gereja juga ada maling. tas mesti diletakkan di bawah kaki, jangan di bangku. saat berdoa, sering ditilep orang. hehhee
ReplyDeleteIntinya, dimanapun kita harus tetap waspada.
ReplyDeleteExcellent idea
ReplyDelete[url=http://www.livejournali.com]You have hit the mark.[/url]
Sekarang mah dimana-mana copet semua kang, tapi alhamdulillah banget saya yang tinggal di Palembang (yang dulu terkenal dengan tindak kriminalnya) tidak pernah kecopetan..
ReplyDeletekalo pesan bang napi mah, "Waspadalah!! Waspadalah!!".. hehe
wah gawat juga ya si copet itu, mudah-mudahan doi di berikan pikiran yg terang dan mau balikin laptop yg di curinya itu B)
ReplyDeletedi mana mana copet bro. di rumah saya pernah waktu ada acara lamaran duit lamarannya yang dibuka di depan orang banyak bisa kurang padahal jelas yang ngumpul orangnya saling kenal. dan duit itu ada di kolong meja, bener-bener bangsa klepto.
ReplyDeleteowh di gereja jg ta mbak SCB.....
ReplyDeletehemm...bener2 negara klepto..... :P
yap bener mas Akmal... :)
bener dek dhea....
ReplyDeletewaspadalah....!!
iya mas.. semoga saja mas Shudai...
wah itu lebih gawat mas Vip.... masak uang lamaran ilang,,tp lamarannya lancar kan...?? :)
ingat pesan bung napi..waspada waspadalah.. copet tidak memilih tempat..semuanya pasti potensial bagi si copet
ReplyDeleteiya mas batz,,pesen bang napi akan saya forward ke temen-temen saya.... :P
ReplyDeletewahh,... prahh,.. dmesjid pun mencuri... :D
ReplyDeleteiya mas rio...
ReplyDelete:P