Zaman Dahulu
Zaman Dahulu mempunyai cerita bahwa Adam adalah manusia yang pertama, hal ini disebutkan dalam kitab suci dan beberapa literatur walaupun sebagian orang tidak mengakui hal tersebut, tapi untuk kali ini kesampingkan dulu hal tersebut. Dalam cerita tersebut Adam mempunyai anak laki-laki, namanya Habil dan Qabil.
Cerita berlanjut, Adam mendapat wahyu atau bercakap-cakap dengan Tuhan. Dalam percakapan Adam dengan Tuhan diterangkan oleh Tuhan bahwa Adam harus mengawinkan anak-anaknya. Selanjutnya hal tersebut disampaikan oleh Adam kepada semua anak-anaknya. Dan hasilnya, Qabil menolak.
Qabil menolak atas dasar dorongan hasrat jiwa, begitulah kira-kira. Dorongan hasrat jiwa disini adalah sikap ambisi dan tamak namun barangsiapa yang mampu mengendalikan dorongan gelora syahwatnya dan mampu menjadikan akalnya sebagai pengendali hawa nafsunya, maka ia menjadi orang yang dimuliakan Tuhan di dunia dan di akhirat. Adapun siapa yang tunduk di bawah kendali syahwatnya, akalnya bertekuk lutut dikalahkan nafsunya, maka ia termasuk kelompok orang-orang yang merugi dan tersesat jalan hidupnya, meskipun ia mengira perbuatan itu baik. Singkatnya seperti itullah. Qabil menolak keputusan ayahandanya yang juga sekaligus menolak keputusan Tuhan.
Alasan Qabil menolak karena karena calon istrinya tidak secantik calon istri saudaranya. Qabil iri terhadap saudaranya. Dia berharap agar saudari kembarnya yang akan menjadi istrinya.
Kecantikan fisik masih menjadi sumber masalah yang siap melumat jiwa manusia dan mewariskan kerusakan.Kecantikan menjadi sebab perpecahan di antara dua bersaudara. Namun Habil tetap mengingatkan saudaranya untuk mentaati ayahnya dan menerima takdirnya.
Akhirnya, Adam, sebagai seorang ayah didera kebingungan yang hebat, tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Dirinya terbelah dalam dua pilihan yang serba sulit melilit. Antara cinta kepada kedua putranya dan antara keberlangsungan persaudaraan serta keselamatan keduanya. Sampai akhirnya Tuhan memberikan jalan keluar kepada Adam, yaitu agar kedua putranya mempersembahkan qurban kepada Tuhan. Mana di antara keduanya yang diterima qurbannya, berarti dialah yang berhak mendapatkan keinginannnya. Habil mengurbankan unta, sedangkan Qabil mengurbankan gandum. Keduanya mengharapkan bahwa dirinyalah yang mendapatkan bagian yang lebih baik.
Singkatnya qurban Qabil tidak diterima. Qabil meradang, impianya tidak tercapai. Malah hatinya dipenuhi kedengkian. Ia pun bersumpah kepada saudaranya, ”Akan aku bunuh kamu, kalau tidak aku menderita, sebaliknya kamu berbahagia. Dan aku tidak mau bersaudara dengan orang yang bahagia, sedangkan aku kecewa dan tersiksa.”
Akhir cerita, Qabil melaksanakan niatnya, dia membunuh Habil. Tewaslah Habil.
Masa Kini
Masa kini adalah masa lampau pada masa yang akan datang. Menilik cerita Habil dan Qabil, kesalahan umat manusia adalah selalu melakukan kesalahan yang sama.
Mengingat perang dunia, pasti juga dapat dikatakan bahwa pada zaman dahulu juga sudah terjadi apa yang namanya permusuhan. Bisa saja Habil dan Qabil adalah sebuah lambang suku yang besar pada zaman Adam yang saling berperang.
Situasi di dalam Islam sendiri juga seolah seperti cerita Habil dan Qabil. Dimana Islam adalah ibarat sebagai Adam dan Habil dan Qabil adalah sekte-sekte atau paham-paham yang berkembang di dalam Islam. Entah siapa yang menjadi Habil dan Qabil itu bukan menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah mengapa harus dalam Islam terdapat sekte yang bersifat seperti Qabil.
Berita yang paling hangat di Indonesia adalah tentang kebebasan beragama bagi penganutnya, di samping berita hangat lainnya. Akhir-akhir ini media massa menyiarkan berita bahwa beberapa sekte atau kelompok agama yang satu menyerang kelompok agama yang lain. Miris mendengarnya. Seolah manusia sudah tidak menggunakan hukum dan norma yang berlaku.
Untuk keprihatinan kepada Bangsa Indonesia, bangsa kita, marilah rasa cinta, hormat-menghormati dan toleransi ditumbuhkan. Jangan nodai persatuan bangsa.
*) dari berbagai sumber
Sahid Nurika
Siswa Prodip I Kepabeanan Dan Cukai (Balikpapan)
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar, tidak dipungut biaya..! apabila ada kata yang salah dalam hal deskripsi apa pun tentang isi dari postingan zonesa.blogspot.com, mohon kritik dan sarannya agar lebih baik. terimakasih dan salam hangat. Sehangat pelukan pasangan Anda.